IND | ENG
Heboh Video Rizieq Shibab Ancam Penggal Kepala, Disorot Jimly Asshidiqie, Alissa Wahid, Hingga Ditantang Abu Janda

Ilustrasi: video reaksi dari Permadi Arya alias Abu Janda | Twitter/@permadiaktivis1

Heboh Video Rizieq Shibab Ancam Penggal Kepala, Disorot Jimly Asshidiqie, Alissa Wahid, Hingga Ditantang Abu Janda
Yuswardi A. Suud Diposting : Rabu, 18 November 2020 - 22:26 WIB

Cyberthreat.id - Sebuah video singkat berisi ceramah pimpinan FPI Muhammad Rizieq Shihab memantik kontroversi di jagat maya. Bagaimana tidak, dalam video itu, Rizieq  mengatakan jangan salahkan umat Islam jika terjadi pemenggalan kepala terhadap mereka yang dilaporkan menista nabi, agama, dan ulama.

Pernyataan Rizieq itu disampaikan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad baru-baru ini dan disiarkan oleh Front TV milik FPI. Potongan pernyataan itu baru viral belakangan ini.

"...Kepada pemerintah, khususnya kepolisian, kita kasih tahu, kalau tidak mau terjadi seperti di Prancis, penghina nabi dipenggal, saudara, tolong kalau ada laporan penista-penista agama proses dong. Betul? Yang menghina nabi, menghina Islam, menghina ulama, proses. Betul? Kalau tidak diproses, jangan salahkan ummat Islam kalau besok kepalanya ditemukan di jalan. Takbir, takbir...," kata Rizieq Shihab dalam video itu.

Sontak, pernyataan Rizieq Shihab itu disesalkan banyak kalangan, termasuk Ketua Umum Ikatan Cendiawan Muslim Indonesia  (ICMI) Jimly Asshidiqie. Sembari mengunggah ulang video ceramah Rizieq di Twitter, Jimly yang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi mengatakan bahwa ucapan Rizieq itu adalah "contoh ceramah yang bersifat menantang dan penuh kebencian yang bagi aparat pasti harus ditindak."

"Jika dibiarkan provokasinya bisa meluas dan melebar.  Hentikan ceramah seperti ini, apalagi atasnamakan dakwah yang mestinya dengan hikmah dan mau'zhoh hasanah," tulis Jimly yang unggahannya itu telah dibagikan ulang oleh lebih dari 7 ribu pengguna Twitter.

Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Profesor Henry Subiakto setuju dengan pernyataan Jimly. Henry menyebutkan bahwa Rizieq dapat dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

“Saya setuju dg Prof Jimly Asshiddiqie, dan tweet2 saya ttg UU ITE sblm ini jg bisa dipakai utk melihat unsur2 pidana dr tindakan syiar kebencian ini. Terlepas dr itu citra Islam dirugikan dg cara2 perilaku buruk spt ini,” tulisnya dalam akun Twitter @henrysubiakto, Rabu, 18 November 2020. 

“Kalau ada ceramah dg sengaja untuk menghasut, mensyiarkan kebencian, anjuran melakukan kekerasan, dan permusuhan, kemudian informasi itu disebarkan secara elektronik oleh pihaknya. Mk pasal yg ancaman hukumannya 6 th ini terpenuhi unsurnya,” tambah Henry.

Putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid juga menyampaikan hal senada.

"Kalau ada ceramah mengatakan "jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya dipenggal di jalan" itu #TidakAtasNamaSaya. Saya Muslim, & menolak diatasnamakan untuk tindak kekejian seperti itu," tulis Alissa, Rabu (18  November 2020).

Aktivis sosial media Permadi Arya alias Abu Janda, yang namanya pernah disebut Rizieq sebagai penista ulama, menantang Rizieq untuk datang ke Bandung.
 
"Jadi manusia jangan pengecut, mau penggal kok nyuruh-nyuruh umat? Kalau berani datang sendiri sini ke Bandung. Yuk ah ditunggu," tulis Permadi.

Tak hanya itu, Permadi juga membuat parodi lagu 'Lupa-lupa Ingat' yang dipopulerkan oleh grup band Kuburan. Liriknya diubah untuk menjadi:

"Penggal...penggal, penggal,penggal
Penggal saja leherku

Pasrah...pasrah, pasrah, pasrah
Kalau itu yang kau mau

Sadis...sadis, sadis, sadis
Kok kamu kayak ISIS

Serem...serem, serem, serem
Kok agama begitu?

Kalau ditangkap pak polisi, mewek lagi
teriak-teriak kriminalisasi."[]

#videohabibrizieq   #rizieqshibab   #penggal   #permadiarya   #jimly   #alissawahid

Share:




BACA JUGA
Polisi Akan Kembali Periksa Abu Janda terkait Ujaran di Twitter
Twitter Blokir Akun FPI, Cadangannya juga Disikat
Disoal Fadli Zon, Menko Polhukam Mahfud Unggah Video Sumpah Habib Rizieq di Twitter
Waspadai Grup Penggalangan Dana Palsu di Facebook