
Owner Fahrenheit Hendry Susanto | Youtube @michaelhoward
Owner Fahrenheit Hendry Susanto | Youtube @michaelhoward
Cyberthreat.id - Setelah sebelumnya menangkap empat orang dalam kasus dugaan penipuan robot trading Fahrenheit, polisi kembali menangkap bos Fahrenheit bernama Hendry Susanto.
"Hendry Susanto sudh ditangkap. Saat ini sudah di Rutan Bareskrim Polri," kata Dirtipideksus Bareskrim Brigjen Whisnu Hermawan, Rabu, 23 Maret 2022.
Diketahui, Hendry merupakan direktur di PT FSP Akademi Pro, perusahaan pengelola robot trading Fahrenheit.
Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliyansah Lubis mengatakan bahwa pengelola robot trading Fahrenheit menjanjikan keuntungan sebesar 50 hingga 80 persen kepada korbannya, tergantung nilai investasi yang disetor.
"Jika menempatkan US$500 maka keuntungan 50 persen, kalau menempatkan US$1.000 member mendapat keuntungan 60 persen, kalau menempatkan US$10.000 itu 75 persen untuk member sisanya perusahaan, dan kalau US$50.000 keuntungan 80 persen untuk member," kata Auliansyah.
Pihak pengelola juga mewajibkan para korbannya untuk membeli robot seharga 10 persen dari total nilai investasi. Para tersangka juga menjanjikan keuntungan bagi para member. Kalau pun kalah, janji pengelola Fahrenheit, member tidak akan mengalami kerugian besar.
Janji keuntungan besar itulah, kata Auliansyah, yang membuat para member tertarik menempatkan dananya.
Namun janji itu berubah menjadi petaka ketika nasabah mengalami margin call mudian para member yang menjadi korban mengalami margin cell (saldo nol atau minus) pada 18 Januari 2022 dengan alasan mengurus perizinan yang belum lengkap.
Pada 25 Februari 2022, pengelola menjanjikan member dapat menarik modal, ternyata tidak terjadi.
Pada 7 Maret 2022, nasabah mulai mengalami hal yang tidak diinginkan atau lebih tepatnya mulai kehilangan modal yang mereka investasikan. Meskipun robot trading tetap masuk ke pasar, namun tidak ada hasil yang didapat, melainkan kekalahan.
Pada 14 Maret lalu, tujuh korban melaporkan kasus penipuan robot trading Fahrenheit ke Mapolda Bali. Mereka mengaku mewakili 300 orang lainnya yang bernasib serupa. Kerugian per orang berkisar puluhan hingga ratusan juta rupiah. Untuk di Bali saja, total kerugian diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah. Selain di Bali, korban di sejumlah kota besar lainnya juga melaporkan kasus serupa.
Kasus ini pertama kali mencuat ke publik setelah disentil oleh anggota DPR Ahmad Sahroni dalam sebuah unggahan di Instagram.
Saat itu, Sahroni mengatakan ada yang lebih sadis dari afiliator Binomo.
"Adaaaa lagii lebih sadisss.... entah bener entah engga... (apa bener sampe 5 T) wassalam ini kl sampe bener...," kata Ahmad Sahroni pada Sabtu, 12 Maret 2022.
Dalam unggahannya, Sahroni mengungkap mengenai robot trading Fahrenheit yang dikabarkan merugikan masyarakat hingga 5 triliun lebih.
"Wanted!! Siapakah dia? Dia dikenal sbagai pemilik robot trading Fahrenheit dmna pada tanggal 7 Maret 2022 udah menipu uang masyarakat Indonesia sebesar 5 triliun secara live," kata Sahroni.
Bahkan, Sahroni menduga ada pejabat yang bermain di balik investasi bodong itu.
"Siapakah pejabat tinggi di balik investasi bodong ini?" kata Sahroni lagi melempar teka-teki.[]
Share: