IND | ENG
Sebagian Publik Belum Tahu Kejahatan SIM Swap, Operator Seluler Didesak Lebih Terbuka

Ilustrasi | Foto: The Hacker News

Sebagian Publik Belum Tahu Kejahatan SIM Swap, Operator Seluler Didesak Lebih Terbuka
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Kamis, 26 November 2020 - 10:15 WIB

Cyberthreat.id – Kasus pembajakan kartu seluler atau dikenal dengan SIM swap tak banyak diketahui publik. Namun, aksi kejahatan ini sudah memakan sejumlah korban dan kerugiannya pun hingga miliaran rupiah.

Kasus SIM swap yang cukup populer tahun ini dialami oleh wartawan senior Ilham Bintang. Ilham saat ini sedang menggugat Indosat dan Commonwealth Bank di Pengadilan Jakarta Pusat atas uangnya yang raib ratusan juta.

Data kasus ini terbilang sedikit. Pemerintah dan operator seluler pun tak memiliki data yang valid atau bisa dijadikan rujukan.

Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), Ardi Sutedja K, mengatakan, operator telekomunikasi seharusnya terbuka kepada masyarakat terkait dengan kasus SIM swap meski  belum ada aturan yang mewajibkan mereka membuka data kasusnya.


Berita Terkait:


"Saya yakin pasti ada banyak kasus SIM swap, hanya belum ada keharusan berdasarkan regulasi yang ada untuk terbuka. Namun, dalam rangka etika dan business continuity seharusnya harus proaktif, jangan menunggu dihujat sama netizen yang bisa berdampak kepada reputasi pelayanan," ujar Ardi kepada Cyberthreat.id, Senin (23 November 2020).

Terlebih, melalui keterbukaan kepada masyarakat akan membawa hal yang positif bagi pengetahuan masyarakat, “Sehingga mereka lebih waspada dan berhati-hati terhadap kasus SIM swap,” ujar dia.

Lalu, apakah masyarakat sudah mengetahui dan memahami bahaya dari SIM swap? Cyberthreat.id dalam beberapa hari terakhir menanyakan ke sejumlah pengguna seluler tentang kejahatan SIM swa.

Riski Putri, seorang penjaga toko di Jakarta, mengatakan, dirinya sejauh ini belum pernah mendengar istilah SIM swap. Ia berharap informasi kejahatan seperti ini bisa disebarkan di media sosial. Meski dirinya memakai media sosial, dirinya belum dapat informasi semacam itu.

“Apa itu SIM swap, belum pernah denger, sih! Jarang baca berita juga,” ujar perempuan 20 tahun itu yang kaget ketika dijelaskan bahwa jenis kejahatan ini bisa menguras saldo rekening bank.

Hal sama juga dikatakan oleh Rahmad Setiawan yang sama sekali buta informasi tentang SIM swap. “Jujur, aku belum pernah denger tuh SIM swap, padahal aku kerja di salah satu payment gateway. Saya justru seringnya denger yang pengambilalihan kode OTP (one-time password),” ujar lelaki 23 tahun ini.

Berbeda dengan keduanya, Bahana Aji (27), Anis Dumilah (24), dan Yoga Pratama (25) sudah mengetahui istilah SIM swap.

Bahana mengaku pernah membaca berita kasus yang menimpa Ilham Bintang. “Serem ya kalau bisa ambil uang di rekening seperti itu. Tapi, aku enggak pernah tahu kayak gimana itu SIM swap,” ujar karyawan sebuah gerai Alfmart itu.

Mereka bertiga berharap agar pemerintah gencar melakukan sosialisai soal kejahatan SIM swap. “Karena pasti di luar sana, banyak orang yang tidak tahu soal kejahatan ini,” kata Anis, pegawai bank.

“Orang awam pasti mana tau soal beginian. Harusnya sih ada pemberitahuan dari operator soal hal-hal seperti ini, kemudian dikasih tahu bahayanya apa kalau sampai terjadi, dan minta ke masyarakat buat berhati-hati,” Yoga, karyawan swasta, menambahkan.[]

Redaktur: Andi Nugroho

#simswap   #kejahatanperbankan   #kejahatansiber   #bpkn   #pembajakankartusim

Share:




BACA JUGA
Polri Bentuk Direktorat Khusus Atasi Kejahatan Siber?
Modus Penipuan Berkedok Freelance. Disuruh 'Like' & 'Subscribe' Video YouTube
Muncul Pasar Dark Web Baru Bernama STYX. Tawarkan Pencucian Uang hingga Sewa Malware
Pemilik juga Admin BreachForums 'Pompompurin' Dicokok FBI
Mengamankan Aset Digital dari Penipuan Online