
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Muncul pasar web gelap (dark web) baru bernama STYX. Situsweb baru buka perdana pada 19 Januari 2023. Untuk bertransaksi, pengelola menerapkan sistem escrow atau rekening bersama untuk menjembatani antara penjual dan pembeli.
STYK menawarkan layanan pencucian uang, pencurian data pribadi, serangan DDoS, bypass autentikasi dua faktor (2FA), identitas (KTP) palsu, sewa malware, kartu kredit curian, serangan banjir telepon/SMS/email, dan banyak lainnya.
Meski baru buka awal tahun, nama pasar tersebut telah disebut-sebut sejak awal 2022 ketika pendirinya membuat modul escrow, menurut perusahaan analis intelijen ancaman siber, Resecurity, dikutip dari BleepingComputer, Kamis (6 April 2023).
Pasar gelap tersebut menerima pembayaran dari beberapa jenis cryptocurrency. Saluran Telegram berupa bot dipakai untuk menawarkan produk yang dijual dan berinteraksi dengan pembeli. Dalam temuannya, Resecurity melihat sejumlah produk yang ditawarkan berupa jasa KTP palsu, sebagai contoh identitas atas nama mantan pesepakbola David Beckham dan Presiden AS Joe Biden.
Menurut Resecurity, untuk biaya jasa pencucian uang, vendor bernama "Verta", misalnya, meminta bayaran US$15.000 untuk perseorangan dan US$75.000 untuk bisnis serta biaya 50 persen dari jumlah uang yang dicuci sebagai biaya simpan. Masing-masing vendor memiliki tarif yang berbeda-beda.
STYX juga menerima fitur dari toko pembayaran tunai yang mencakup seluruh dunia, menawarkan dana "bersih" melalui Apple Pay, akun bisnis PayPal, dan berbagai lembaga keuangan di AS, Inggris, dan Kanada.
Munculnya STYX sebagai platform baru menunjukkan pasar layanan ilegal terus menjadi bisnis yang menguntungkan. Ini menjadi tantangan berat bagi bank digital, platform pembayaran online, dan sistem e-niaga menghadapi tantangan berat. Mereka perlu meningkatkan pemeriksaan KYC dan keamanan guna mencegah atau mengurangi transaksi kejahatan siber di pasar gelap.[]
Share: