
Pemimpin Redaksi Cyberthreat.id Nurlis Effendi memandu diskusi di platform Jumpa.id | Oktarina/Cyberthreat.id
Pemimpin Redaksi Cyberthreat.id Nurlis Effendi memandu diskusi di platform Jumpa.id | Oktarina/Cyberthreat.id
Cyberthreat.id - Platform konferensi video kian banyak digunakan sebagai sarana komunikasi di tengah pandemi Covid-19 yang membuat orang-orang tetap terhubung secara online. Di Indonesia, salah satu platform konferensi video yang tersedia adalah Jumpa.id.
Direktur Utama PT. Jumpa Daring Indonesia, Bustanil Wijaya, mengungkapkan platform konferensi video Jumpa,id lebih hemat kuota dibandingkan platform video konferensi lainnya. Untuk melakukan koneksi konferensi video atau webinar melalui Jumpa.id hanya membutuhkan bandwidth kurang lebih 128 Kbps. Jumlah ini dinilai lebih rendah dibandingkan kebutuhan bandwidth platform lainnya yang butuh 800 Kbps hingga 1 Mbps.
"Kalau di Jumpa.id hanya dengan 128 Kbps. Ini akan sangat hemat bandwith, artinya akan hemat kuota," ungkap Bustanil dalam talkshow "Inovasi Teknologi di Masa Pandemi: Solusi untuk Negeri" yang diselenggarakan oleh Cyberthreat.id melalui aplikasi telekonferensi video Jumpa.id, Senin (2 November 2020).
Bustanil mengatakan hadirnya Jumpa.id karena di Indonesia infrastruktur internet belum menjangkau secara luas dan merata, sehingga banyak orang yang harus menggunakan perangkat mobile untuk menggelar konferensi video.
"Saat menggunakan mobile kan artinya menggunakan paket data, kuotanya akan cepat habis kalau bandwith yang dibutuhkan besar. Dengan menggunakan Jumpa.id akan menghemat 80% kuota data, karena bandwith yang dibutuhkan kecil," kata Bustanil dalam diskusi yang dipandu Pemred Cyberthreat.id, Nurlis Effendi.
Selain itu Jumpa.id dapat digunakan oleh ponsel atau gagdet dengan spesifikasi rendah, karena setiap proses konferensi video akan bergantung pada sisi server Jumpa.id. Ini berbeda dengan platform lainnya karena biasanya platform konferensi video akan bergantung pada perangkat yang digunakan pengguna. Jika spesifikasi perangkat tidak mendukung, maka tidak bisa menggunakan aplikasi video konferensi tersebut.
"Jumpa.id memiliki fitur yang support penggunaan gadget dengan spesifikasi rendah, di mana semua pemrosesan dari sisi server kami. Ini berbeda dengan platform lainnya yang prosesnya bergantung dari sisi pengguna."
Jumpa.id adalah platform konferensi video daring & sedaring / webinar dari pengembang lokal dengan kecepatan internet minimum 128 Kbps (audio dan video) atau 32kbps hanya untuk audio dengan kualitas baik dan jelas, namun tetap hemat bandwidth / kuota data internet hingga 80% dibandingkan dengan platform konferensi video non-lokal.
Bustanil menambahkan, Jumpa.id dibuat dan dikembangkan untuk konferensi video dan webinar, yang mendukung semua kegiatan yang dilakukan secara daring sejak terjadinya pandemi Covid -19.
"Kami juga merasa tertantang, masa orang Indonesia tidak bisa membuat aplikasi semacam ini? Ini akhirnya yang membuat kami mengembangkan Jumpa.id," kata Bustanil.[]
Editor: Yuswardi A. Suud
Share: