IND | ENG
Ketum APJII Ingin Platform Jumpa.id Dipakai Masyarakat Indonesia

Ketua Umum APJII Muhammad Arif Angga | Foto: Arsip APJII

Ketum APJII Ingin Platform Jumpa.id Dipakai Masyarakat Indonesia
Herry Supriyatna Diposting : Jumat, 12 November 2021 - 17:10 WIB

Cyberthreat.id – Aplikasi telekonferensi video berkembang pesat selama pandemi Covid-19. Ada satu platform buatan anak bangsa yang tak kalah bagusnya dibanding aplikasi seperti Zoom, Teams, atau Google Meet.

Di acara Cyber Security Awareness bertajuk "Information and Comunication Technology Sector", Jumat (12 November 2021), Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif Angga, mengenalkan platform yang bernama Jumpa.id tersebut.

"Perlu kita apresiasi juga, kita sekarang tidak pakai aplikasi Zoom, kita sudah pakai Jumpa.id. Saya rasa ini hal-hal yang bagus dan kita perlu dorong bersama," kata Arif.

Menurut dia, kalau tidak ada yang memulai untuk memakai aplikasi buatan sendiri, Indonesia akan selalu tertinggal dari negara lain.



Jumpa.id adalah platform telekonferensi video dari pengembang lokal, masih satu grup dengan Cyberthreat.id, dengan kecepatan internet minimum 32kbps untuk video dan 16kbps untuk audio dengan kualitas baik.

Menurut Arif, teknologi lokal seperti Jumpa.id bisa lebih ditingkatkan agar masyarakat mengetahui dan memakainya. "Ke depannya, kita mulai pakailah, mungkin dimulai dari kegiatan internal dulu," ujarnya.

Di acara yang digagas oleh Badan Siber dan Sandi Negara tersebut, hadir pula sebagai pembicara Sandiman Madya Nur Achmadi Salmawan, Ketua Dewan Pengurus PANDI Yudho Giri Sucahyo, dan Kepala Pusat Studi Forensik Digital UII Yudi Prayudi.[]

Redaktur: Andi Nugroho

#jumpaid   #telekonferensivideo   #apjii

Share:




BACA JUGA
Survei APJII, Pengguna Internet Indonesia 2024 Mencapai 221,5 Juta Jiwa
Ketua APJII DKI Jakarta, Tedi: MegaTech Buka Wawasan Program APJII DKI yang Relevan
Megatech 2023: Merayakan Inovasi Teknologi
Rakerwil APJII DKI Jakarta: Bertemakan JIWA Bersatu dalam MegaTech
WWC Ketua APJII DKI Jakarta, Tedi Supardi Muslih
Agar Regulator Tak Menjadi Operator