
YouTube. | Foto: Freepik.com
YouTube. | Foto: Freepik.com
Cyberthreat.id – Jangan sekali-kali bermain api dengan YouTube, setidaknya mengunggah video yang mengandung konten misinformasi Covid-19. Niat ingin mendapatkan pelanggan bertambah banyak, justru akun Anda dilarang secara permanen.
Ini dialami oleh akun Dan Bongino, seorang pembawa acara Fox News Channel. Platform berbagi video itu melarang secara permanen akunnya pada Rabu (27 Januari 2022).
Menurut perusahaan berbagi video milik Google tersebut, saluran Bongino mengunggah misinformasi terkait dengan Covid-19.
Saluran Dan Bongino Show di YouTube memiliki 882.000 pelanggan dan hampir 1.100 unggahan dibuat sejak pada 2013, menurut pelacak Social Blade.
Pada 20 Januari lalu, menurut Reuters, platform menghentikan salah satu saluran YouTube Bongino setelah pemilik akun mengunggah video yang mempertanyakan kefektifan penggunaan masker dari virus corona.
Konten seperti itu, menurut YouTube, dianggap telah melanggar kebijakan perusahaan terkait dengan pandemi Covid-19.
Namun, sepekan setelah itu, Bongino menggunakan saluran lain untuk mengunggah video tersebut dan memicu pelarangan permanen oleh YouTube.
"Ketika sebuah saluran menerima teguran, artinya itu melanggar Persyaratan Layanan untuk mengunggah konten atau menggunakan saluran lain demi menghindari pelarangan," kata YouTube dalam sebuah pernyataan.
"Jika saluran dihentikan, pengunggah tidak dapat menggunakan, memiliki, atau membuat saluran YouTube lainnya."
Raksasa video itu telah menambahkan lebih banyak aturan seputar konten Covid-19. Pada September lalu, YouTube juga melarang komentator konservatif seperti Joseph Mercola dan Robert F. Kennedy Jr. karena menyebarkan informasi yang salah tentang vaksin.
Bongino tidak menanggapi permintaan komentar yang dikirim ke situswebnya, tapi dia mengatakan di Twitter pekan lalu bahwa penghentian videonya bukan sesuatu yang mengejutkan. Ia justru berencana untuk terus mengunggah video di Rumble, layanan bergaya YouTube yang populer di kalangan konservatif. Bongino menulis bahwa dia memiliki dua kali lipat jumlah pengikut di Rumble seperti di YouTube.[]
Share: