
Ilustrasi pesawat Tui Airways via The Mirror
Ilustrasi pesawat Tui Airways via The Mirror
Cyberthreat.id - Gara-gara perangkat lunaknya salah mengenali bahasa, maskapai Tui Airways di Inggris diselidiki oleh otoritas penerbangan setempat. Itu terjadi setelah setiap "nona" di pesawat, berat badannya dicatat sebagai anak-anak.
Seperti diberitakan The Guardian pada hari ini, Jumat (9 April 2021), gara-gara kejadian itu, Cabang Investigasi Kecelakaan Udara Inggris(Air Accidents Investigation Branch/AAIB), menggolongkan kejadian itu sebagai "insiden serius."
Insiden itu terjadi setelah maskapai melakukan pembaruan sistem reservasi maskapai saat pesawatnya dilarang terbang selama pandemi Covid-19.
Saat kembali diizinkan mengudara, maskapai kemudian mulai menggunakan sistem reservasi yang baru. Namun, dalam penerbangan 21 Juli 2020 dari bandara Birmingham ke Majorca yang mengangkut 187 penumpang, berat badan setiap "nona" yang seharusnya standarnya sekitar 69 kilogram, malah tercatat di sistem berat badannya hanya 35 kilogram yang merupakan berat badan standar untuk anak-anak.
Walhasil, lembaran muatan penerbangan mencatat pesawat Boeing 737-8K5 yang dipakai maskapai itu, lepas landas dengan membawa berat yang lebih ringan 1,2 ton dari yang seharusnya. Perbedaan berat muatan yang sebenarnya dengan yang tercatat di sistem itu, berpotensi membuat pesawat membawa muatan berlebihan.
Penyelidik menggambarkan kesalahan tersebut sebagai "cacat sederhana" dalam sistem TI. Selidik punya selidik, rupanya software yang baru dipakai itu diprogram di negara lain yang tidak disebutkan namanya, di mana gelar "Miss" (yang berarti nona) digunakan untuk anak-anak, dan "Ms" (juga bermakna nona) dipakai untuk wanita dewasa. Sementara di Inggris, "Miss" dipakai untuk nona dewasa.
Terlepas dari kesalahan interpretasi bahasa itu, AAIB menyebut kekurangan pencatatan muatan pesawat itu "tidak mengganggu pengoperasioan pesawat yang aman."
Kesalahan yang sama menyebabkan dua penerbangan Tui Airways lainnya lepas landas dari Inggris dengan pencatatan muatan yang juga tidak akurat.
Sistem ini diadaptasi ketika masalah pertama kali diidentifikasi 11 hari sebelumnya, tetapi rupanya itu tidak memperbaiki entri bobot untuk penerbangan 21 Juli.
Operator kemudian melakukan pemeriksaan manual untuk memastikan setiap wanita dewasa digolongkan sebagai "Ms", tidak lagi sebagai "Miss".
Tui mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Kesehatan dan keselamatan pelanggan dan kru kami selalu menjadi perhatian utama kami. Setelah insiden terisolasi ini, kami memperbaiki kesalahan yang teridentifikasi dalam sistem TI kami. Seperti yang dinyatakan dalam laporan tersebut, operasi penerbangan yang aman tidak terganggu." []
Share: