
Ilustrasi | Foto: Freepik.com
Ilustrasi | Foto: Freepik.com
Jakarta, Cyberthreat.id – Budaya serbadigital dan penggunaan media sosial membuat generasi milenial dinilai cenderung lebih konsumtif dibandingkan generasi sebelumnya. Hal tersebut disampaikan oleh Co-Founder Jouska Indonesia, Farah Dini Novita ketika ditemui Cyberthreat.iddalam sebuah acara kerja sama dengan Go-Jek di Jakarta, Rabu (26 Juni 2019).
Menurut Farah, salah satu permasalahan yang muncul saat ini adalah generasi milenial cenderung lebih suka berbelanja dibandingkan menabung. Generasi anak muda sekarang, kata dia, sedikit yang memiliki tabungan.
“Sekarang semuanya sudah lebih mudah, mau belanja lebih mudah apalagi sudah ada pembayaran secara online jadi makin gampang buat mereka belanja. Nah, ini yang membuat mereka lebih konsumtif,” ujar Farah.
Menurut dia, memasuki era serbadigital tantangan yang paling dirasakan adalah kontrol keuangan agar tak bernafsu untuk membelanjakan uang. “Adanya aplikasi e-commerce, belanja online, dan juga online payment mempermudah milenial untuk belanja,” ujar Farah.
Faktor media sosial, kata dia, juga ikut menambah sifat konsumtif generasi muda saat ini. Ia mencontohkan, sesuatu yang sedang menjadi topik perbincangan di medsos cenderung diikuti oleh mereka. “Melihat apa yang dilakukan kawannya di medsos, dia pasti ingin ikut-ikutan,” ujar dia.
Satuh hal yang kemudian menjadi kekhawatiran, menurut Farah, adalah timbulnya utang. Timbulnya utang ini lantaran demi memenuhi gaya hidup di era digital seperti sekarang. Oleh karenanya, ia menyarankan agar generasi milenial pun perlu paham tata kelola keuangan.
Redaktur: Andi Nugroho
Share: