
Facebook | Foto: Unsplash
Facebook | Foto: Unsplash
Cyberthreat.id – Pemerintah Vietnam mengancam akan menutup Facebook jika perusahaan tak tunduk pada hukum yang berlaku.
Vietnam meminta agar perusahaan media sosial itu menyensor lebih banyak kontek politik lokal di platformnya.
“Kami sudah sepakat pada April lalu, Facebook telah mendukung perjanjian dan kami berharap pemerintah Vietnam melakukan hal yang sama,” kata seorang pejabat Facebook yang tak mau dikutip namanya kepada Reuters, diakses Kamis (19 November 2020).
Pada April lalu, Facebook telah memenuhi permintaan Vietnam untuk meningkatkan sensor atas unggahan-unggahan yang mengkritik pemerintah. Namun, Vietnam meminta lagi pada Agustus untuk meminta pembatasan unggahan lebih ditingkatkan.
“Mereka berusaha agar kami meningkatkan volumen konten yang kami batasi di Vietnam. Kami telah memberitahu mereka, tidak. Permintaan itu datang dengan beberapa ancaman jika kami tidak melakukannya,” ujar pejabat itu.
Pejabat itu mengatakan ancaman itu termasuk menutup platform di Vietnam, pasar utama untuk perusahaan media sosial di mana perusahaan memperoleh pendapatan hampir US$ 1 miliar, menurut dua sumber Reuters yang mengetahui angka tersebut.
Di Vietnam, meski keterbukaan sosial meningkat, Partai Komunis yang berkuasa mempertahankan kontrol ketat atas media dan hanya mentolerir sedikit oposisi. Negara ini menempati urutan kelima dari bawah dalam peringkat kebebasan pers global yang disusun oleh Reporters Without Borders.
Kementerian Luar Negeri Vietnam mengatakan dalam menanggapi pertanyaan dari Reuters bahwa Facebook harus mematuhi hukum setempat dan berhenti "menyebarkan informasi yang melanggar adat istiadat tradisional Vietnam dan melanggar kepentingan negara".
Facebook, yang melayani sekitar 60 juta pengguna di Vietnam sebagai platform utama untuk e-commerce dan ekspresi perbedaan pendapat politik, terus-menerus berada di bawah pengawasan pemerintah.
Di satu sisi, Facebook juga menghadapi kritik dari kelompok hak asasi karena dianggap terlalu tunduk dengan permintaan sensor pemerintah.
"Namun, kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa layanan kami tetap tersedia sehingga orang dapat terus mengekspresikan diri," kata juru bicara Facebook.
Vietnam memang mencoba merilis jaringan media sosial lokal untuk bersaing dengan Facebook, tetapi tidak ada yang mencapai tingkat popularitas yang berarti.
Facebook juga sempat menjadi sasaran "kampanye media negatif selama 14 bulan" dari pers Vietnam yang dikendalikan negara.[]
Share: