IND | ENG
Facebook Larang Iklan Berisi Kecurangan atau Serangan terhadap Pemilu AS

Platorfm Facebook | Foto: Unsplash

Facebook Larang Iklan Berisi Kecurangan atau Serangan terhadap Pemilu AS
Andi Nugroho Diposting : Jumat, 02 Oktober 2020 - 11:19 WIB

Cyberthreat.id – Facebook Inc melarang iklan di situs webnya dan layanan berbagi foto-video, Instagram, terkait klaim kecurangan pemungutan suara Pemilu 2020 di Amerika Serikat.

Tak hanya itu, perusahaan raksasa media sosial itu juga melarang iklan di platformnya yang berisi hasil pemilu AS yang tidak valid atau yang menyerang metode pemungutan suara, demikian seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1 Oktober 2020)

Seperti diketahui, Amerika Serikat tengah menjalani tahapan pemilihan presiden dengan dua kandidat calon presiden yang akan bertarung. Yaitu Donald Trump sebaga petahana dari Partai Republik dan penantangnya Joe Biden dari Partai Demokrat.

Pada Selasa lalu, keduanya untuk pertama kali menjalani debat pertama di televisi. Pemungutan suara akan dilakukan pada 3 November mendatang.

Facebook mengatakan larangan iklan pemilu yang baru akan mencakup hal-hal yang "menggambarkan pemungutan suara atau partisipasi sensus dianggap tidak berguna/tidak berarti" atau yang "mendelegitimasi metode atau proses pemungutan suara yang sah atau tabulasi pemungutan suara ... sebagai ilegal, secara inheren curang atau korup."

Perusahaan menambahkan mulai 29 September mereka telah melarang iklan yang "memuji, mendukung atau mewakili gerakan sosial militer dan QAnon" dari platformnya.

Teori QAnon meyakini bahwa serangkaian petunjuk anonim oleh tokoh yang berinisial 'Q' adalah sinyal rahasia dari dalam pemerintahan Trump yang mengungkap bahwa dunia dikendalikan oleh komplotan rahasia yang terdiri dari paedofil-kanibal dari Partai Demokrat dan Hollywood.

Pengikut QAnon mendukung serangkaian keyakinan yang saling terkait, berdasarkan postingan web anonim dari "Q", yang mengklaim memiliki pengetahuan orang dalam tentang pemerintahan Trump.[]

#facebook   #pemiluas   #teoriqanon   #mediasosial   #politikAS

Share:




BACA JUGA
Dicecar Parlemen Soal Perlindungan Anak, Mark Facebook Minta Maaf
Meta Digugat, Dinilai Tak Mampu Lindungi Anak dari Predator Seksual
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Malware NodeStealer Pasang Umpan Wanita Seksi untuk Bajak Akun Bisnis Facebook
Perlindungan Data Pribadi, Meta Luncurkan Facebook dan Instagram Bebas Iklan di Eropa