
Raja Singh
Raja Singh
Cyberthreat.id - Facebook telah melarang politisi dari partai berkuasa di India, Raja Singh, dari paltform mengunggah sesuatu di Facebook dan Instagram. Akunnya dihapus dari kedua platform sosial media itu.
Dilansir dari Reuters, Facebook mengatakan pada hari Kamis (3 September 2020), larangan itu dilakukan lantaran Raja Singh dinilai melanggar kebijakan "individu dan organisasi yang berbahaya" terkait tindak kekerasan dan ujaran kebencian.
"Kami telah melarang Raja Singh dari Facebook karena melanggar kebijakan kami yang melarang mereka yang mempromosikan atau terlibat dalam kekerasan dan kebencian untuk hadir di platform kami," kata juru bicara Facebook.
"Proses untuk mengevaluasi calon pelanggar sangat luas dan itulah yang membuat kami menghapus akunnya" tambah pernyataan itu.
Cyberthreat.id mencoba menelusuri akun dan halaman atas nama politisi itu dan menemukannya halaman Facebook-nya memang telah dihapus.
Halaman Facebook atas nama Raja Singh yang telah dihapus oleh raksasa sosial media itu.
Kepada Reuters yang menghubunginya, Raja Singh, yang berasal dari partai Perdana Menteri Narendra Modi, mengirim pesan video mengatakan bahwa pengikutnya dan pekerja partai lainnya telah membuka halaman Facebook menggunakan namanya.
Dia juga mengatakan berencana menghubungi Facebook sehingga dapat membuka akun.
“Saya ingin menggunakan media sosial dengan mengikuti semua norma,” katanya.
Jaringan sosial terbesar di dunia itu menghadapi krisis hubungan masyarakat dan politik di India setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa salah satu karyawannya, Ankhi Das, menentang penerapan aturan ujaran kebencian perusahaan pada profil atas nama Singh yang menyebut Muslim sebagai pengkhianat.
Beberapa karyawan Facebook telah mengajukan pertanyaan tentang apakah prosedur yang memadai dan praktik regulasi konten diikuti oleh tim India, sumber yang akrab dengan masalah itu mengatakan kepada Reuters bulan lalu.
Catatan Cyberthreat.id, pada Agustus lalu Facebook membantah adanya bias terhadap partai Modi dan mengatakan perusahaan memberlakukan kebijakan moderasi konten secara global tanpa memandang posisi politik atau afiliasi partai siapa pun.
Namun, analisis tahun 2019 oleh Equality Labs menunjukkan bahwa kelompok yang berbagi konten anti-Muslim di Facebook termasuk pendukung partai Modi atau terkait dengan Rashtriya Swayamsevak Sangh, organisasi relawan paramiliter nasionalis Hindu dan induk ideologis dari partai BJP.
Ditemukan bahwa 93% dari perkataan yang mendorong kebencian yang dilaporkan ke Facebook tidak dihapus. (Laporan Equality Labs dapat diakses di sini)
Thenmozhi Soundararajan, direktur eksekutif Equality Labs, mengatakan Facebook tidak memiliki kapasitas untuk menghapus sendiri perkataan yang mendorong kebencian dan telah tidak jujur serta lambat bertindak.
"Mereka tidak tertarik menghapus pengguna yang melakukan kekerasan karena itu bertentangan dengan kepentingan bisnis mereka," kata Soundararajan.[]
Share: