
Ilustrasi | Foto: Freepik.com
Ilustrasi | Foto: Freepik.com
Cyberthreat.id – Pemerintah Republik Ceko memulai tender frekuensi untuk jaringan 5G, pada Jumat (7 Agustus 2020). Sayangnya, tender tersebut memicu protes oleh sejumlah calon peserta.
Lelang frekuensi 700 MHz dan 3,4–3,5 GHz ditujukan untuk meningkatkan persaingan di pasar, demikian lapor Reuters, diakses Minggu (9 Agustus 2020).
Calon peserta lelang yang berminat untuk ikut lelang diberi waktu hingga 30 September untuk segera mendaftar, kata badan telekomunikasi yang bertanggung jawab atas lelang, CTU.
Berdasarkan masukan dari publik, CTU memutuskan untuk menunda bagian 2x10 MHz di 700 MHz karena untuk pendatang baru.
CTU juga menetapkan batas spektrum kedua frekuensi. Selain itu, operator yang ada saat ini perlu menyediakan layanan roaming nasional untuk pendatang baru jika mereka menang tender.
Operator yang dimaksud adalah O2, T-Mobile, dan Vodafone.
Karena ketentuan itu, operator menilai lelang tersebut kurang persiapan dengan baik.
T-Mobile mengaku terkejut dengan tindakan CTU tersebut. "Kami harus mempelajari kondisi dan merenungkan langkah kami selanjutnya, termasuk kemungkinan gugatan," kata juru bicara T-Mobile, Jiri Janecek.
Hal sama juga disampaikan Vodafone.
“Mengingat permasalahan dalam kondisi tersebut, lelang tersebut bisa berujung di pengadilan dan Komisi Eropa,” kata Vodafone dalam pernyataannya.
Lelang yang direncanakan untuk frekuensi 5G baru telah lama mengalami penundaan karena negara berusaha untuk menarik operator telekomunikasi keempat.
Pada Januari lalu, mantan kepala CTU yang mengundurkan diri karena perubahan lelang, mengatakan, berisiko memperlambat peluncuran 5G dan kemungkinan akan mengakibatkan sengketa pengadilan.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: