IND | ENG
Facebook Hapus Akun Jaringan Pro-Trump yang Berbasis di Rumania

Facebook | Foto: Cyberthreat.id/Andi Nugroho

Facebook Hapus Akun Jaringan Pro-Trump yang Berbasis di Rumania
Tenri Gobel Diposting : Minggu, 09 Agustus 2020 - 11:00 WIB

Cyberthreat.id – Facebook menghapus akun-akun dari kelompok pendengung (buzzer) asing yang menyamar sebagai orang Afrika-Amerika untuk mendukung Presiden Donald Trump juga kelompok QAnon — pendukung teori konspirasi sayap kanan pro-Trump, Kamis (6 Agustus 2020).

Akun-akun tersebut beroperasi di Rumania dan sengaja mempromosikan pemilihan kembali Trump. Unggahan mereka menggunakan kisah kaum konservatif, orang kulit hitam Amerika, dan isu Kristen.

Jumlah akun yang dihapus di Rumania mencapai 35 akun Facebook, tiga Halaman Facebook, dan 88 akun Instagram. Halaman Facebook tersebut diikuti sekitar 1.600 akun, sedangkan di Instagram diiikuti 7.200 akun.

Dikutip dari NBC, Jumat (7 Agustus 2020), Facebook mengatakan, akun-akun tersebut melanggar kebijakan platform; menggunakan akun palsu demi meningkatkan jangkauan konten atau produk di media sosial.

Menurut Kepala Kebijakan Keamanan Facebook, Nathaniel Gleicher, mengatakan, belum jelas motivasi dari kampanye buzzer itu. Ia juga belum menemukan indikator ada motivasi finansial, ideologi, atau arahan pemerintah, seperti dikutip dari Reuters, diakses Minggu (9 Agustus).

Selain dari Rumania, Facebook juga menghapus ratusan akun palsu yang mengampanyekan Trump yang ditautkan ke kantor berita konservatif The Epoch Times. Isu yang didorong adalah teori konspirasi tentang virus corona.

Temuan Facebook terdapat 303 akun, 181 Halaman, 44 grup Facebook, dan 31 akun Instagram yang terkait dengan organisasi media pro-Trump tersebut.

Kelompok buzzer yang terkait dengan The Epoch Media Group ini beroperasi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, akun-akun palsu ini, menurut Facebook, juga terkait dengan media digital bernama TruthMedia yang telah dilarang daeri layanan Facebook.

“Jaringan ini beroperasi dari banyak wilayah di seluruh dunia termasuk AS, Kanada, Australia, Selandia Baru, Vietnam, Taiwan, Hong Kong, Indonesia, Jerman, Inggris, Finlandia, dan Prancis. Ini berfokus terutama pada penonton berbahasa Inggris dan Mandarin secara global dan di Vietnam,” tulis Facebook.

Stephen Gregory, penerbit edisi bahasa Inggris The Epoch Times, menyangkal bahwa perusahaan terkait dengan TruthMedia.

"The Epoch Times dan Epoch Media Group sama sekali tidak terkait atau terkait dengan Truth Media, kami juga tidak terlibat dalam pengoperasian Truth Media," katanya.[]

Redaktur: Andi Nugroho

#donaldtrump   #pemiluas2020   #pilpresas2020   #qanon   #facebook   #instagram   #buzzertrump   #truthmedia   #theepochtimes

Share:




BACA JUGA
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Malware NodeStealer Pasang Umpan Wanita Seksi untuk Bajak Akun Bisnis Facebook
Perlindungan Data Pribadi, Meta Luncurkan Facebook dan Instagram Bebas Iklan di Eropa
Cacat OAuth Kritis Terungkap di Platform Grammarly, Vidio, dan Bukalapak
Meta Selipkan Kata Teroris pada Pengguna Instagram Palestina, Bias Digital?