IND | ENG
Militer India Minta Personel Hapus 89 Aplikasi, Termasuk Facebook, TrueCaller, dan TikTok

Ilustrasi

Militer India Minta Personel Hapus 89 Aplikasi, Termasuk Facebook, TrueCaller, dan TikTok
Tenri Gobel Diposting : Jumat, 10 Juli 2020 - 15:17 WIB

Cyberthreat.id - Angkatan Darat (AD) India meminta personelnya untuk menghapus 89 aplikasi dari smartphone masing-masing. Kebijakan ini hanya satu pekan setelah pemerintah India melarang 59 aplikasi asal China untuk digunakan negara tersebut. Informasi ini pertama kali dilaporkan dari kantor berita ANI. Menampilkan sebuah postingan foto di Twitter yang berisi daftar lengkap aplikasi yang dilarang.

"Angkatan Darat India telah meminta personelnya untuk menghapus 89 aplikasi dari smartphone mereka termasuk Facebook, TikTok, Truecaller, dan Instagram untuk menghindari kebocoran informasi," demikian tulis ANI, Rabu (8 Juli 2020).

Sebelumnya Perdana Menteri India, Narendra Modi, telah "memberikan contoh" dengan menghapus akun medsos Weibo-nya pada 3 Juli 2020 usai terjadinya bentrokan fisik antara tentara India dan tentara China di wilayah perbatasan dua negara.

Berdasarkan daftar aplikasi yang diumumkan, pelarangan mencakup aplikasi China dan non-China seperti platform perpesanan, telekonferensi video (VTC), aplikasi kesehatan, aplikasi kencan, hingga game seluler dan banyak aplikasi populer lainnya. Dan, di dalam daftar tersebut juga mencakup 59 aplikasi China yang baru saja dilarang pemerintah di India.

Juru bicara TrueCaller menanggapi pelarangan aplikasi oleh AD India dengan ungkapan kekecewaan dan kesedihan. Juru bicara tersebut tidak menyangka bahwa TrueCaller adalah salah satu dari 89 aplikasi yang dilarang untuk personel militer India.

"Truecaller adalah aplikasi asal Swedia yang menganggap India sebagai rumah. Kami juga sangat menghormati Angkatan Bersenjata India dan kami berdiri dalam solidaritas dengan mereka dan pemerintah India," kata bicara tersebut dilansir IndianExpress, Jumat (10 Juli 2020).

"Kami ingin menegaskan kembali bahwa Truecaller tetap aman digunakan, baik untuk warga negara maupun personel angkatan bersenjata yang kami hormati."

Truecaller menganggap pencantuman aplikasinya dalam daftar pelarangan sebagai sikap yang tidak adil.

"TrueCaller menyimpan semua data pengguna di India dengan mematuhi semua peraturan. Semua fitur aplikasi berbasis izin dan dinonaktifkan secara default. Mayoritas karyawan Truecaller secara global adalah orang India. TrueCaller tidak mengunggah buku telepon atau menjual data pengguna," ujar juru bicara yang sekaligus membagikan link privasi TrueCaller https://www.truecaller.com/privacy.

Menurut laporan dari IndiaTV News, AD India telah menetapkan 15 Juli sebagai batas waktu bagi tentara dan perwira untuk menghapus 89 aplikasi yang ada didaftar itu dari smartphone masing-masing. []

Redaktur: Arif Rahman

#Angkatan   #darat   #India   #TikTok   #Facebook   #laranganaplikasi

Share:




BACA JUGA
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Vietnam dan Filipina Sorot Keamanan TikTok
Malware NodeStealer Pasang Umpan Wanita Seksi untuk Bajak Akun Bisnis Facebook
Perlindungan Data Pribadi, Meta Luncurkan Facebook dan Instagram Bebas Iklan di Eropa
Kanada Larang Penggunaan Aplikasi Kaspersky dan Tencent