IND | ENG
Yang Terjadi pada Menteri Nadiem Setelah Berhenti Main Facebook dan Instagram

Mendikbud Nadiem Makarim via Boombastis

Yang Terjadi pada Menteri Nadiem Setelah Berhenti Main Facebook dan Instagram
Yuswardi A. Suud Diposting : Sabtu, 16 Mei 2020 - 23:42 WIB

Cyberthreat.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim ternyata sudah setengah tahun berhenti main sosial media Facebook dan Instagram. Dalam sebuah perbincangan dengan Deddy Corbuzier dan diunggah di Youtube, Nadiem mengungkapkan alasannya dan dampaknya setelah itu.

Menurut pendiri Gojek itu, banyak anak muda yang tak sadar bahwa sosial media membawa konsekuensi pada kesehatan mental.

Nadiem bercerita, saat masih aktif di sosial media dia menghabiskan waktu sampai satu jam hanya untuk memikir postingan apa yang ingin dibuat. Itu terjadi lantaran dirinya berpikir tentang bagaimana reaksi orang-orang ketika postingannya diunggah. Apakah negatif atau positif.

"Itu artinya saya sebenarnya care tentang apa yang orang pikir tentang saya. Dan kita semua ini care sebenarnya. Dan karena itulah kita engineer itu posting biar pas sesuai dengan yang kita inginkan orang melihat kita seperti apa," ujar Nadiem.

Walhasil, Nadiem merasa sosial media membuat dirinya susah menjadi diri sendiri. Padahal, dalam sejumlah kesempatan Nadiem selaku menekankan bahwa yang paling penting bagi anak muda adalah menjadi dirinya sendiri.

"Proses itu menurut saya tidak sehat. proses untuk memframing diri kita. Sedangkan saya inginnya anak-anak muda kita seperti yang sering saya bilang, yang paling penting itu kamu punya keberanian untuk menjadi diri kamu sendiri," kata Nadiem.

Deddy Corbuzier yang mendukung pernyataan Nadiem menimpalinya dengan mengatakan banyak orang yang mengunggah sesuatu di sosial media akan senang ketika mendapat banyak like dan menjadi sedih ketika tidak ada yang merespon.

"Dan itu sangat sulit di dalam ekosistem sosial media. karena dalam ekosistem sosmed itu, kita melatih diri kita untuk tidak menjadi diri kita. Benar gak?," sambung Nadiem.

Sampai pada suatu titik, setelah melewati tahap perenungan mendalam, Nadiem memutuskan berhenti menggunakan sosial media sejak 2,5 tahun lalu.

Bagi Nadiem, setiap orang harus menyadari bahwa sosmed membawa konsekuensi bagi kesehatan mental.

"Harus ada kesadaran di masyarakat kita, apalagi di anak-anak muda, bahwa sosmed itu ada konsekuensinya terhadap kesehatan mental kita," ujarnya.

"Tidak apa-apa main sosmed, tapi kita harus sadar bahwa itu menimbulkan kecanduan, dan kecanduan itu harus dimanage. Itu aja."

Dikatakan Nadiem,  kecanduan sosmed itu real dan merupakan hal yang menciptakan perasaan lonelyness (kesepian) yang sangat tinggi dan berkontribusi kepada kesehatan mental anak-anak muda.

Setelah berhenti, Nadiem merasa dirinya lebih percaya diri dengan keputusan-keputusan yang diambil, dan lebih fokus kepada pekerjaan dan keluarganya.

"Dan saya merasa lebih secure, gak merasa bahwa semua itu harus kita pajang," ujarnya.

Tak hanya itu. Nadiem juga merasa hubungan pertemanan dengan teman-teman yang memberi makna dalam hidupnya menjadi lebih dalam setelah berhenti dari sosial media.

"Sejak saya puasa itu, relationship saya dengan teman-teman saya menjadi lebih dalam. karena kalo kangen atau kepengen nongkrong, langsung nelpon.

Awalnya saya merasa kayak lepas koneksi dengan teman-teman. Tapi lama-lama dengan teman-teman yang punya makna di hidup saya jadi lebih kuat," ungkap Nadiem.

Bagaimana menurut Anda? Jika punya pengalaman berhenti dari sosial media, silahkan bagikan di kolom komentar di bawah ini.[]

#nadiemmakarim   #mendikbud   #facebook   #instagram

Share:




BACA JUGA
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Malware NodeStealer Pasang Umpan Wanita Seksi untuk Bajak Akun Bisnis Facebook
Perlindungan Data Pribadi, Meta Luncurkan Facebook dan Instagram Bebas Iklan di Eropa
Cacat OAuth Kritis Terungkap di Platform Grammarly, Vidio, dan Bukalapak
Meta Selipkan Kata Teroris pada Pengguna Instagram Palestina, Bias Digital?