
YouTube Kids | Foto: commonsensemedia.org
YouTube Kids | Foto: commonsensemedia.org
Cyberthreat.id – Dua senator Amerika Serikat memperkenalkan Rancangan Undang-Undang Kids Internet Design and Safety (KIDS) pada 5 Maret 2020. Dua senator yang berasal dari Partai Demokrat tersebut, yaitu Ed Markey dan Richard Blumenthal.
RUU KIDS berupaya mengatur platform media sosial yang selama ini diakses oleh anak-anak, seperti TikTok dan YouTube. RUU mendorong agar platform mengubah cara mereka memperlakukan konten anak-anak, “Semuanya mulai dari iklan, desain aplikasi, dan beberapa jenis konten berbahaya yang dapat dilihat oleh anak-anak berusia di bawah 16 tahun,” tulis The Verge.
Markey mengeluhkan karena saat ini wajah anak-anak semakin “tertutup” oleh cahaya layar ponsel dan sudah waktunya “untuk menghadapi kenyataan mengerikan bahwa beberapa situs web dan aplikasi dibangun dengan cara yang membahayakan anak-anak,” ujar dia.
Ia mengkhaawtirkan tentang perusahaan yang mendorong (membujuk) anak-anak untuk membeli produk di setiap iklan yang diselipkan dari video di platform tersebut
UU KIDS tidak akan mencekal suatu konten, tapi hanya akan melarang YouTube merekomendasikan kepada anak-anak dan sangat membatasi peredaran konten di platform.
Para senator juga menyoroti desain situs web dan aplikasi yang ditargetkan untuk anak-anak. Jika disetujui, undang-undang tersebut akan melarang perusahaan untuk menggunakan fitur putar otomatis, seperti memuat video baru secara otomatis begitu video selesai diputar.
Meskipun sudah ada UU Children’s Online Privacy Protection Rule (COPPA) yang memberikan perlindungan bagi anak-anak di bawah 13 tahun, tetapi UU itu terbatas dan tidak memiliki ketentuan sama sekali untuk melindungi anak-anak usia sekolah menengah. Untuk itu, RUU ini diusulkan untuk membatasi konten berbahaya bagi pengguna usia 16 tahun ke bawah.
Dilansir dari Ars Technica, RUU akan melarang platform untuk "memperkuat, mempromosikan, atau mendorong" anak-anak menonton video atau konten yang bermuatan materi seksual, perjudian, atau kejahatan lain yang umumnya untuk usia di atas 18 tahun.
Baru-baru ini, Komisi Perdagangan Federal (FTC) mendenda YouTube dan TikTok jutaan dolar karena pelanggaran COPPA. Ini menyebabkan YouTube awal tahun ini memberlakukan batasan baru pada konten yang ditujukan untuk anak-anak.
Pembatasan tersebut melarang penargetan iklan konvensional untuk video apa pun yang ditujukan untuk anak-anak, yang telah secara signifikan mengurangi pendapatan iklan untuk saluran yang terlibat.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: