
Dari kiri: Andre Soelistyo, Kevin Aluwi, dan Nadiem Makarim. | Foto: Gojek.com
Dari kiri: Andre Soelistyo, Kevin Aluwi, dan Nadiem Makarim. | Foto: Gojek.com
Jakarta, Cyberthreat.id - Sepeninggal Nadiem Makarim yang ditunjuk sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan, Gojek telah menyiapkan penggantinya, yaitu Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo sebagai co-CEO.
Kevin Aluwi termasuk salah satu pendiri Gojek, sedangkan Andre Soelistyo sebelumnya menjadi Presiden Gojek Group.
Keduanya akan meneruskan visi dan misi Gojek untuk fokus kepada konsumen dengan fokus pada tiga inti layanan yakni mobilitas, pembayaran dan finansial, serta GoFood.
"Benar-benar fokus untuk mencari akar dari permasalahan konsumen, memecahkan itu, dan lewat itulah bisnis kami akan berkembang. Dan, perkembangan itu harus dilakukan secara sustainable," ujar Kevin di Jakarta, Kamis (24 Oktober 2019).
Menurut Kevin, tidak ada lagi "bakar uang" dengan menghadirkan banyak promo pada layanan. Gojek dalam jangka panjang akan membangun bisnis produk yang berkelanjutan dengan cara membawa produk yang terbaik untuk konsumen.
Kevin mengatakan bisnis inti Gojek saat ini adalah mobilitas, pembayaran dan layanan finansial, serta GoFood. Sementara, untuk layanan lain yang ada pada aplikasi, Gojek akan lebih banyak menggandeng partner.
Sejumlah perusahaan yang telah bekerja sama dengan Gojek antara lain Halodoc untuk layanan kesehatan GoMed, Kitabisa.com untuk layanan donasi GoGive, dan Doogether untuk layanan fitnes GoFit.
"Untuk layanan-layanan di luar tiga layanan inti tadi, kami bisa partner dengan perusahaan-perusahaan lain untuk bisa nempel di aplikasi kita, untuk bisa berkembang," kata Kevin.
Gojek telah berekspansi dengan meluncurkan layanannya di Singapura, Thailand dan Vietnam, serta telah menargetkan Filipina sebagai negara selanjutnya.
"Kami sudah ada sekitar 7 juta pengguna yang menggunakan Gojek Apps di luar Indonesia per bulan, mudah-mudahan kalau memang semua berjalan lancar, tahun depan tambah negara lagi," kata Andre.
Tidak hanya itu, Andre mengatakan Gojek juga berencana membawa layanan dan produk yang telah diluncurkan di Indonesia ke negara-negara lain di Asia Tenggara, untuk memperluas penggunaan aplikasi dan layanan Gojek secara global.
"Saat ini transaksi pengguna 20 persen dari luar negeri, 80 persen ada di Indonesia, ambisinya ke depannya mudah-mudahan kalau berjalan lancar bisa 50:50," ujar Andre.
Saat ini, Gojek telah memiliki 2 juta mitra pengemudi dan telah menggandeng 500.000 pengusaha kuliner di GoFood. Gojek juga telah beroperasi di 207 kota/kabupaten di Indonesia.
Komisaris utama Gojek, Garibaldi Thohir mengibaratkan duo pemimpin baru Gojek seperti ganda putra dalam pertandingan bulutangkis. “Kenapa? Saya melihat mereka berdua ini saling mengisi,” kata Boy, sapaan akrabnya.
Boy berpesan agar Kevin dan Andre tetap menjaga kekompakkan. Sebagai komisaris utama, Boy mengatakan akan terus senantiasa melakukan supervisi, memberikan saran dan nasihat untuk Gojek.
Boy mengaku awalnya sempat bingung soal pengganti Nadiem. Namun, “Ternyata semua teman-teman di Gojek bisa menyiapkan suksesinya dengan sangat bagus. Saya melihat Kevin dan Andre memang sangat ideal untuk menjadikan co-CEO menggantikan Nadiem,” ujar Boy yang juga CEO Adaro itu seperti dikutip dari Antaranews.com.
Share: