
Polisi memamerkan identitas palsu termasuk topeng yang digunakan oleh driver Gojek untuk verifikasi wajah
Polisi memamerkan identitas palsu termasuk topeng yang digunakan oleh driver Gojek untuk verifikasi wajah
Cyberthreat.id - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap mitra pengemudi (driver) Gojek yang membawa kabur Macbook Pro seharga Rp67 juta yang seharusnya diantar kepada pembelinya yang berbelanja online di Tokopedia.
Dalam ekspose kasus pada Rabu (24 November 2021) yang disiarkan lewat kanal Youtube Polda Metro Jaya, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis bersama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menjelaskan, penangkapan dilakukan setelah menerima laporan pada 20 November 2021 dari pemilik Macbook Pro yang dibawa kabur oleh pelaku.
"Pelapor memesan melalui Tokopedia sebuah laptop Macbook Pro seharga Rp67 juta. Namun, laptopnya tidak kunjung datang," kata Auliansyah Lubis.
Pelaku Memanipulasi Identitas dengan Membeli Akun Gojek
Menurut Auliansyah dalam menjalankan aksinya, pelaku memanipulasi identitas dengan membeli akun Gojek dan Grab dari pengemudi lama. Untuk mengakali metode verifikasi wajah di aplikasi ojek online, pelaku menggunakan topeng tiga dimensi yang dibolongi bagian matanya.
Polisi menangkap dua orang dalam kasus ini: RF (25 tahun) dan HS (39 tahun). RF bertugas sebagai pemburu akun ojek online yang dijual oleh pemilik lamanya, sedangkan HS membawa kabur orderan.
Saat membeli akun, biasanya mereka akan mendapat sepaket dengan kartu telepon (SIM card) yang terhubung ke akun yang dibeli.
"Setelah dapat orderan, tersangka tidak mengantarkan barangnya, tetapi digelapkan oleh mereka," kata Auliansyah.
Dalam pemeriksaan, tambah Auliansyah, pelaku mengaku sudah 15 kali beraksi dengan modus yang sama.
"Yang bersangkutan merupakan residivis. sudah melakukan hal seperti ini beberapa kali. Menurut pengakuannya, ada 15 korban," kata Auliansyah.
Tersangka dijerat pasal 28 ayat 1 UU ITE dan pasal 72 KUHP tentang penggelapan dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.
Pengakuan Pemilik Macbook Pro yang Dibawa Kabur
Sebelumnya, pada 13 November 2021, seorang pemilik toko online Untung Store bernama Untung Putro menceritakan di Twitter @untung_putro tentang bagaimana dirinya tidak bisa menghubungi pengemudi Gojek setelah membawa orderan miliknya.
Menurut Untung, dari hasil penelusurannya, diketahui bahwa pelaku menggunakan KTP palsu saat mendaftar di aplikasi Gojek. Dia juga dihubungi oleh 7 orang yang mengalami kejadian serupa.
Salah satunya adalah pemilik akun Twitter @DandunSudarmono. Menurut Dandun, pada September lalu, orang yang sama membawa kabur barangnya. Setelah itu, menurut Dandun, akunnya telah dinonaktifkan oleh Gojek. Namun, tampaknya penonaktifan itu tak membuat pelaku jera. Dia kemudian membeli akun baru dari orang lain lagi.
Pada 23 November kemarin, Untung mengatakan mendapat informasi dari pihak kepolisian bahwa pembawa kabur laptopnya telah ditangkap.
Mempertanyakan Teknologi Verifikasi Wajah Gojek
Fakta bahwa seorang pengemudi bisa lolos verifikasi wajah meski menggunakan topeng yang menampilkan wajah serupa pemilik akun sebelumnya, menimbulkan pertanyaan tentang efektifitas teknologi verifikasi wajah yang digunakan Gojek untuk menegah penipuan.
"Jadi ceritanya, driver bodong ini beli banyak akun gojek dan topeng 3D tersebut duigunakan untuk verifikasi muka. Driver bodong 1 : 0 eknologi vermuk. @gojekindonesia ayo dong masih nunggu klarifikasi sistem keamanannya nih," tulis Untung Putro di Twitter, Rabu (24 November 2021).
Namun begitu, Untung mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut berperan hingga pelaku tertangkap polisi.[]
Share: