IND | ENG
Kaya Tempat Wisata, Maluku Tenggara Minim Jaringan Internet

Pantai yang berada di Resort Ahoililir, Kei Kecil, Maluku Tenggara - Foto: Zulfikar Akbar

Kaya Tempat Wisata, Maluku Tenggara Minim Jaringan Internet
Zulfikar Akbar Diposting : Selasa, 15 Oktober 2019 - 13:53 WIB

Langgur, Cyberthreat.id - Kepulauan Kei, nama lain dari Maluku Tenggara, memiliki tempat wisata yang sangat kaya. Namun kabupaten yang beribu kota di Langgur tersebut, masih memiliki keterbatasan jaringan internet. "Kami ingin Kepulauan Kei, Maluku Tenggara, bisa maju seperti daerah-daerah maju di Tanah Air," kata Bupati Muhamad Taher Hanubun, Selasa 15 Oktober 2019.

Hal itu diungkapkan Bupati Taher saat menghadiri acara Bursa Inovasi Desa di Ohoililir. Sebagai catatan, ohoi adalah sebutan masyarakat setempat untuk desa.

Meskipun terkendala dengan masalah jaringan yang sejauh ini bergantung pada Telkomsel, antusiasme masyarakat Kepulauan Kei untuk mengangkat daerahnya terbilang sangat tinggi. Mereka bahu-membahu bekerja dalam keterbatasan jaringan internet untuk mempromosikan daerahnya. 

"Kami sangat membutuhkan jaringan internet ini untuk mempromosikan daerah kami," kata Boby Far-Far, penggerak digital daerah tersebut,

Terlebih, sejak daerah itu masih dikenal sebagai Tual--kini menjadi kota terpisah karena pemekaran--baru kini promosi atas Kepulauan Kei dilakukan dengan sangat gencar. Sebagai catatan, Maluku Tenggara saat ini dipimpin oleh Bupati Muhamad Taher Hanubun dan Meira Petrus Beruatwarin sebagai wakil.

"Saya akan terus bekerja keras agar daerah kami ini bisa dikenal oleh masyarakat luar, orang-orang tertarik datang ke sini, dan pariwisata bisa menjadi andalan untuk menggerakkan ekonomi  masyarakat," Bupati Taher, memberikan tanggapannya atas persoalan konektivitas yang mencakup kebutuhan terhadap internet.

Maka itu, kata dia, pihak pemerintah daerah memberdayakan kalangan muda untuk mengangkat Maluku Tenggara.

"Saya memberikan kepercayaan kepada salah satu anak muda, Andi Abd Rahman Azis, untuk memimpin promosi daerah kami," kata Bupati Taher lebih jauh. "Dengan begitu, kami berharap, impian masyarakat Kei untuk menjadi daerah yang maju bisa diwujudkan dalam dua atau tiga tahun ini."

Menurutnya, konektivitas menjadi salah satu kunci kemajuan yang ingin ia kejar meskipun Bupati Taher sendiri baru menjelang satu tahun memimpin daerah yang berbatasan dengan Australia dan Timor Leste tersebut. 

Tokoh pemuda setempat, sekaligus sosok yang diandalkan Bupati Taher untuk mempromosikan Maluku Tenggara, Andi Abd Rahman Azis, pun menegaskan bahwa dirinya selama ini gencar membangun kolaborasi di kalangan pemuda. Sebab, kalangan muda, menurut dia, punya kedekatan yang sangat kuat dengan internet dan hubungan dengan dunia luar.

"Jadi, kami berusaha membangun hubungan antarkomunitas yang ada di Kepulauan Kei, untuk sama-sama bergerak mengangkat daerah kami," kata pemuda 30 tahun tersebut. "Selama ini, lewat Facebook, Instagram, sampai Twitter, gencar kami manfaatkan untuk menggaungkan nama Kepulauan Kei, nama Maluku Tenggara."

Terlebih lagi, Andi sendiri juga tercatat sebagai penggerak komunitas fotografer dan berbagai komunitas lainnya. Maka itu, kedekatannya dengan berbagai komunitas sangat membantunya untuk mengangkat Kepulauan Kei melalui digital.

"Jadi, semua celah yang ada di internet, sejauh ini terus kami manfaatkan, entah di media sosial, juga melalui berbagai situs yang kami bangun," Andi menambahkan. "Memang, sejauh ini baru ada Telkomsel yang bisa diandalkan di sini. Namun ke depan, semakin banyak opsi untuk jaringan internet, tentu saja akan semakin bagus. Yang jelas, semua sumber daya manusia yang kami punya, kami gerakkan untuk mengangkat Maluku Tenggara."

Kaya destinasi wisata

Sebagai catatan, Kepulauan Kei memiliki sangat banyak destinasi wisata. Selain terdapat Pantai Pasir Panjang (Ngur Bloat) yang berjarak sekitar 35 kilometer dari Langgur, ibu kota Maluku Tenggara, Gua Hawang, juga terdapat Pulau Dian dengan hutan mangrove yang dikembangkan secara kreatif. 

Nickson Meturan, ketua pemuda Ohoi Dian, bercerita bahwa desa dan hutan mangrove yang ada di sana selama ini sudah didatangi banyak tamu, tak terkecuali dari mancanegara. 

Kawasan mangrove yang sudah diolah jadi tempat wisata tersebut dikenal dengan nama Dian Wakat Park, yang juga berada di Ohoi Dian. Hal menarik dari taman mangrove tersebut adalah konsep membangun desa dengan tetap merawat tanaman bakau, di sisi lain disentuh dengan kreativitas agar terlihat indah. 

"Sejujurnya dulu banyak yang menjadikan hutan mangrove ini untuk membuang sampah," sosok yang akrab disapa dengan Nick ini, berterus terang. "Akhirnya, kami mengadakan rapat desa, hingga muncul ide membangun taman yang berangkat dari konsep yang tetap menjaga tanaman sekaligus jadi tempat rekreasi."

Sekarang, menurut Nick, pihak aparat desa di Ohoi Dian juga memiliki rencana untuk mengembangkan desanya lebih jauh lagi. "Sebab, desa kami menjadi titik tolak bagi pengunjung yang ingin menuju ke Ngurtavur (Pasir Timbul) atau ke Pulau Warbal," katanya lagi. "Jadi, kami ingin dapat membangun dermaga yang lebih baik juga di sini."

Lagi-lagi, digital juga menjadi satu hal yang sangat menjadi titik tekan pihaknya sebagai penggagas hutan wisata mangrove ini. Terlebih di sela-sela hutan bakau dibangun kafe yang dibangun dengan cara menyelaraskan dengan area mangrove itu sendiri. 

Tempat bernama Dian Wakat Park tersebut dibuat mengikuti perkembangan digital dan tren instagrammable yang hits di kalangan muda. "Jadi, konsepnya dalam memanfaatkan digital ini, kami gerakkan komunitas fotografer, untuk memotret model yang tak lain ada pengunjung kafe ini sendiri," kata Nick lebih jauh. 

Foto-foto berkualitas dari tangan fotografer andal yang lahir di ohoi itu sendirilah yang akhirnya dijadikan konten untuk ditebarkan melalui berbagai platform media sosial. "Jadi, kami memanfaatkan kekuatan digital untuk mengangkat potensi yang kami punya di sini," Nick menambahkan. 

Menurutnya, sejauh ini event yang berskala nasional sangat membantu untuk mengangkat nama Maluku Tenggara. 

"Apalagi kita sama-sama tahu, di event kelas besar, pengunjung dari berbagai tempat dan bahkan dari luar negeri tertarik untuk datang. Maka itu, selain memanfaatkan digital, kami juga berharap ke depan akan banyak event yang berlangsung di daerah kami. Sebab ini bisa menjadi kunci penting bagi kami untuk bisa semakin maju," ia menegaskan. []

#MalukuTenggara   #KepulauanKei   #GuaHawang   #PantaiNgurbloat   #Instagram   #TaherHanubun   #Maluku   #Travelling   #DestinasiWisata

Share:




BACA JUGA
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Perlindungan Data Pribadi, Meta Luncurkan Facebook dan Instagram Bebas Iklan di Eropa
Meta Selipkan Kata Teroris pada Pengguna Instagram Palestina, Bias Digital?
Menkominfo Ancam Laporkan Facebook dan Instagram ke Polisi Jika Tak Bersihkan Konten Judi
Instagram Threads Dihentikan di Eropa karena Masalah Privasi