IND | ENG
Anti-bullying, Fitur Jalan Tengah Instagram

Ilustrasi.

Anti-bullying, Fitur Jalan Tengah Instagram
Nemo Ikram Diposting : Kamis, 03 Oktober 2019 - 14:15 WIB

Cyberthreat.id – Sekarang pengguna Instagram tak perlu khawatir dengan serangan intimidasi. Itu tak lain lantaran fitur terbarunya yaitu anti-bullying. Semua pengguna Instagram secara selektif dapat memilih untuk "membatasi" pengguna yang terlibat dalam perilaku intimidasi.

Laman Mashable menyebutkan Fitur menjadi jalan tengah antara pemblokiran dan pasrah. Saat Anda menggunakan fitur pembatasan baru, tidak ada orang lain yang dapat melihat komentar dari akun yang telah Anda batasi. Mereka masih akan terlihat oleh komentator asli, tetapi mereka tidak akan muncul untuk orang lain.

Idenya, menurut Instagram, adalah membatasi visibilitas perilaku intimidasi tanpa menyebabkan konfrontasi lebih lanjut antara kedua orang yang terlibat. Seseorang yang telah Anda batasi juga akan dicegah untuk melihat tanda terima yang sudah dibaca pada pesan langsung, yang akan dialihkan ke permintaan pesan ke kotak masuk utama Anda.

Namun, menurut Mashable, cara itu belumlah sempurna. Sebab masih ada cara seseorang dapat mendeteksi bahwa mereka telah "dibatasi," seperti dengan memeriksa akun Instagram sekunder. Tetapi ini adalah langkah yang bisa menghentikan pesan bullying agar tidak menyebar di platform.

Intimidasi telah menjadi masalah lama bagi aplikasi berbagi foto, terutama karena Instagram semakin populer di kalangan remaja. Sebuah laporan 2017 menemukan bahwa intimidasi jauh lebih lazim di Instagram daripada di Facebook atau Snapchat.

Kini, Instagram memilih meluncurkan fitur baru untuk semua penggunanya, sekaligus mempromosikan konten anti-intimidasi di saluran resminya, termasuk IGTV..[]

#instagram   #facebook   #bully

Share:




BACA JUGA
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Malware NodeStealer Pasang Umpan Wanita Seksi untuk Bajak Akun Bisnis Facebook
Perlindungan Data Pribadi, Meta Luncurkan Facebook dan Instagram Bebas Iklan di Eropa
Cacat OAuth Kritis Terungkap di Platform Grammarly, Vidio, dan Bukalapak
Meta Selipkan Kata Teroris pada Pengguna Instagram Palestina, Bias Digital?