Jakarta, Cyberthreat.id - Kepala Korlantas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Refdi Andri meminta Gojek menjaga layanan keamanannya. Ia mengatakan hal itu karena Gojek dengan Gopay-nya bisa digunakan sebagai early adopter system SMART SIM yang baru diluncurkan 22 September 2019.

Kerja sama kedua pihak termasuk kolaborasi pembayaran SIM Online dengan Gopay dalam waktu dekat.

"SMART SIM dilengkapi dengan teknologi yang dapat merekam perilaku pengemudi di seluruh Indonesia," kata Irjen Pol Refdi Andri usai MoU dengan Gojek di Jakarta, Rabu (25 September 2019).

Fungsi Smart SIM sama saja dengan SIM biasa, tapi keunggulan Smart SIM adalah bisa digunakan untuk transaksi elektronik dengan layanan e-Money hingga memberikan data forensik Kepolisian yang lebih lengkap.

Diantara data forensik itu adalah identifikasi fingerprint, golongan darah, retina mata dan data Biometrik lainnya. Untuk saldo uang elektronik Smart SIM maksimal Rp 2 juta.

Smart SIM juga memiliki aplikasi pendukung yakni SIM Online Pusat - Korlantas Polri yang bisa di download di Playstore. Berfungsi untuk memudahkan masyarakat dalam pembuatan SMART SIM. Pendaftaran dan mengisi formulir bisa dilakukan dimana pun tanpa mengantre.

"Dengan adanya inovasi ini, Korlantas dapat membantu memberikan rekomendasi dan evaluasi kesuksesan Gojek dalam menjaga keamanan layanannya."

"Harapan kami, Gojek sebagai early adopter dapat membantu meningkatkan keamanan berlalu lintas bagi masyarakat luas," ujarnya.

Co-Founder Gojek, Kevin Aluwi mengklaim pihaknya sebagai pemain pertama di industri layanan on-demand yang menjalin kerja sama dengan Korlantas Polri.

"Kesamaan visi antara Gojek dan Korlantas Polri yang mendasari kolaborasi ini, membuat kami mampu menciptakan standar keamanan tertinggi di industri layanan on-demand," ujarnya.