
Ilustrasi | FREEPIK.COM
Ilustrasi | FREEPIK.COM
Jakarta, Cyberthreat.id – Pengguna Internet Protocol (IP) versi 6 masih sedikit di Indonesia. Dalam statistik yang dicatat Google, pengguna Indonesia baru 0,2 persen. Persentase ini jauh di bawah negeri tetangga seperti Malaysia dan Vietnam yang sudah di atas 30 persen, sedangkan Thailand telah 19,57 persen (lihat rangking di bawah).
Pakar Teknologi Informasi Institut Teknologi Bandung, Onno W Purbo, mengatakan, masih rendahnya pengguna internet yang memakai IPv6 lantaran faktor ketidaktahuan. Terlebih, dari sisi regulator yang dipegang oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika juga tidak ada sikap proaktif memandang pentingnya penggunaan IPv6.
“Karena banyak (orang) yang belum mengerti dan enggak (mau) belajar. Lagi pula, Kementerian Kominfo sebagai regulator juga tidak merasa urgent amat gitu. Puyeng dah! Hehe... Akibatnya, kita belum maju,” kata Onno kepada Cyberthreat.id di Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Padahal, dari smartphone saat ini pun sudah bisa memakai IPv6. “Kalian pasti enggak tahu kan?” kata Onno. Menurut dia, seharusnya pemerintah dan penyedia jasa internet turut serta mengurus penggunaan IPv6.
LEBIH UNGGUL
Dibandingkan dengan pendahulunya yaitu IPv4, Onno mengatakan, IPv6 mempunyai banyak keunggulan dalam hal daya tampung, kecepatan, dan keamanan.
Dari segi daya tampung atau jumlah alamat, IPv6 jelas lebih unggul karena menggunakan 128 bit, sedangkan versi sebelumnya hanya 32 bit. Soal kecepatan IPv6 jauh lebih unggul terutama untuk mendukung perkembangan aplikasi yang saat ini sedang menjamur di Indonesia. Lalu, segi keamanan jauh lebih baik karena IP Security juga turut dikembangkan.
“Soal kecepatan enggak usah diragukan lagi, misal, di IPv4 kita mau download file harus dipotong kecil-kecil, jadinya lama, tapi pakai IPV6 data 3MB bisa di-download sekaligus dan cepat,” ujar Onno.
Menurut Onno, tidak ada alasan untuk tdak menggunakan IPv6. Apalagi permintaan terhadap internet sangat tinggi di Indonesia. Hal itu bisa dilihat dengan digitalisasi di seluruh bidang baik pendidikan, kesehatan, perbankan, maupun segi bisnis.
Ia menambahkan, penerapan IPv6 ini sangat baik untuk mendukung Revolusi Industri 4.0. Jika IPv6 ini tidak segera diterapkan, Revolusi Industri 4.0 ini tidak akan berjalan dengan baik. Terlebih, penggunaan IPv4 semakin hari semakin langka dan mahal.
Redaktur: Andi Nugroho
Share: