
Sistem tiket MRT saat ini masih memakai kartu uang elektronik yang dikeluarkan perbankan. | Foto: Cyberthreat.id/Rahmat Herlambang
Sistem tiket MRT saat ini masih memakai kartu uang elektronik yang dikeluarkan perbankan. | Foto: Cyberthreat.id/Rahmat Herlambang
Jakarta, Cyberthreat.id – PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta tengah mengembangkan sistem tiket digital yang secara resmi diberlakukan pada Oktober hingga November mendatang. Sistem tiket MRT Jakarta saat ini masih menggunakan kartu uang elektronik bank.
“Kita segera mengembangkan digital system untuk ticketing. Targetnya tidak dalam waktu lama, sekitar dua sampai tiga bulan ke depan,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di Jakarta, Kamis (15 Agustus 2019).
Sistem tiket digital itu akan digunakan dengan cara pemindaian QR barcode pada ponsel pintar (smartphone) pengguna MRT. Namun, ia tidak menjelaskan secara terperinci terkait mekanismenya.
Menurut William, ekosistem digital di MRT masih akan terus dibangun guna memaksimalkan penggunaan teknologi, demikian seperti dikutip dari Antaranews.com.
Ia berharap dengan sistem tiket digital itu dapat meningkatkan efektivitas pelayanan terutama dalam menangani para penumpang MRT yang mencapai 80.000 hingga 90.000 penumpang per hari.
Saat ini selain masih menggunakan kartu uang elektronik dari berbagai bank, sistem tiket MRT juga menggunakan Kartu Jelajah dengan jenis single trip dan multi trip untuk calon penumpang. Biasanya kartu tersebut didapatkan di loket tiket dan di mesin tiket otomatis atau vending machine.
MRT Jakarta kemarin telah menandatangani kerja sama dengan salah satu operator kereta terbesar di dunia asal Korea, Seoul Metro Corporation untuk mengembangkan operasional kereta.
Tujuannya adalah untuk belajar dan saling bertukar pengalaman di antara para teknisi kedua belah pihak, selanjutnya hasil dari kerja sama itu dapat diterapkan pada MRT Jakarta.
Share: