
Penangkapan Julian Assange. Foto: Hacker News
Penangkapan Julian Assange. Foto: Hacker News
London, Cyberthreat.id - Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, ditangkap Kedutaan Besar Ekuador di London, Kamis (11/4/2019).
Hal ini dikonfirmasi Menteri Dalam Negeri Inggris, Sajid Javid, melalui cuitan: "Saya dapat mengonfirmasi bahwa Julian Assange kini berada dalam kewenangan polisi dan akan menghadapi peradilan di Inggris," demikian seperti diberitakan BBC.
"Saya ingin berterima kasih kepada Ekuador atas kerja samanya dan Kepolisian Metropolitan London atas profesionalismenya. Tiada seorang pun yang berada di atas hukum."
Assange dikenal seluruh dunia lantaran membocorkan dokumen-dokumen negara milik pemerintah Amerika Serikat terkait dengan perang Afghanistan. Selain itu, ia juga membocorkan sebanyak 251.187 dokumen yang berasal dari kawat diplomatik Kedutaan Amerika Serikat. Ia pun menjadi buronan.
Assange merupakan wartawan Australia yang juga aktivis internet. Dia dikenal juga sebagai hacker, mahir ilmu matematika, dan seorang programmer. Pada 2006, ia mendirikan WikiLeaks dan membocorkan data-data sensitif pemerintah atau perusahaan swasta tanpa sensor.
Assange berlindung di dalam gedung Kedutaan Ekuador sejak 2012 untuk menghindari ekstradisi ke Swedia atas kasus penyerangan seksual. Kasus itu sendiri telah dihentikan.
Kepolisian Metropolitan London mengatakan Assange telah ditahan dan akan hadir di Pengadilan Westminster segera mungkin.
Assange, menurut kepolisian, ditahan karena tidak kunjung menyerah atas perintah pengadilan.
Presiden Ekuador, Lenin Moreno, menyebut pihaknya telah mencabut pemberian suaka kepada Assange lantaran dia berkali-kali melanggar sejumlah konvensi internasional.
Di sisi lain, WikiLeaks melontarkan cuitan berisi tuduhan bahwa Ekuador telah bertindak secara ilegal dan "melanggar hukum internasional" dalam mencabut suaka politik Assange.
Assange, 47, selama ini menolak meninggalkan Kedutaan Ekuador di London. Dia mengklaim jika bertindak demikian dirinya bakal diekstradisi ke Amerika Serikat untuk diinterogasi terkait aktivitas WikiLeaks.
Share: