Cyberthreat.id – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas baru saja meliris apliaksi Super Apps untuk mencegah kecurangan dalam setiap pengadaan yang dilakukan Kementerian Agama (Kemenag).

Aplikasi baru tersebut bernama Pusaka Super Apps. Aplikasi ini menyajikan beragam layanan, baik pendidikan agama maupun keagamaan. Ke depan, Pusaka Super Apps juga akan menyajikan fitur yang memudahkan akses publik terhadap proses pengadaan barang dan jasa.

“Saya tidak ingin mendengar lagi perilaku curang dalam melakukan pengadaan barang dan jasa. Saya tidak mau ada kecurangan dalam pengadaan,” ujar Yaqut dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (30 November 2022).

Gus Men, panggilan akrabnya, mengakui bahwa layanan Kemenag yang diberikan kepada publik masih jauh dari harapan. Sebab, masih ada ASN Kemenag yang terbiasa berpikir dan memberikan layanan secara konvensional. Sementara zaman terus bergerak. Hal ini pun mengakibatkan respon yang diberikan seringakali terlambat kepada masyrakat.

Ia menambahkan, pihaknya melaunching aplikasi ini, salah satunya untuk melakukan pelayanan dan perbaikan di Kemenag sesuai dengan nilai-nilai agama dan kebenarannya. Dengan demikian, semua layanan kepada masyarakat bisa dilakukan lebih cepat.

“Alhamdulillah malam ini kita semua akan melaunching aplikasi Kemenag Super Apps ini yang di dalamnya berisi layanan-layanan yang kita berikan kepada publik dari semua agama, terkait keagamaan dan pendidikan,” ujar Yaqut.

Sebagai informasi, Pusaka Super Apps secara resmi diluncurkan Kemenag pada Jumat (25 November 2022) lalu. Dalam aplikasi ini, terdapat sejumlah fitur pendidikan. Meliputi Video Pembelajaran, daftar lembaga pendidikan, sekaligus juga ada akses terhadap layanan simpatika. "Beragam informasi seputar program afirmasi guru di tahun mendatang juga akan disajikan melalui aplikasi Pusaka ini, baik berupa bantuan, beasiswa, serta pendidikan dan pelatihan.

Kehadiran Aplikasi Pusaka Super Apps juga akan mendukung kebijakan Satu Data Indonesia, sekaligus menghadirkan pelayanan publik yang berkualitas. Layanan ini juga diharapkan dapat berdampak luas kepada seluruh ASN Kemenag RI termasuk para guru, pendidik, praktisi pendidikan dan juga masyarakat umum.