Cyberthreat.id - Menteri Pertahanan Polandia pada hari Selasa menunjuk seorang jenderal Angkatan Darat untuk memimpin Pasukan Pertahanan Siber baru dan  secara resmi meluncurkan operasi unit tersebut.

Dinamakan Pasukan Pertahanan Dunia Maya (Wojska Obrony Cyberprzestrzeni), Menteri Pertahanan Mariusz Blaszczak mengatakan misi pasukan itu mencakup pertahanan, pengintaian dan, jika perlu, tindakan ofensif untuk melindungi Angkatan Bersenjata Polandia dari serangan siber.

“Kami sangat menyadari bahwa pada abad ke-21 serangan siber telah menjadi salah satu alat politik agresif, yang juga digunakan oleh tetangga kami,” kata Blaszczak, yang tampaknya merujuk pada Rusia.

“Oleh karena itu, kemampuan ini bersifat fundamental dan kunci bagi Angkatan Bersenjata Polandia,” tambahnya, seperti dilansir Associated Press, Selasa kemarin.

Blaszczak menunjuk Brigadir Jenderal Karol Molenda untuk memimpin unit, yang akan bekerja sama erat dengan Pusat Keamanan Siber Nasional.

Kantor negara dan perusahaan Polandia terkadang menjadi korban peretasan.

Tahun lalu, email pribadi Michal Dworczyk yang menjabat Kepala Kantor Perdana Menteri Mateusz Morawiecki bocor dan tersedia di internet, menampilkan kesan negatif terhadap beberapa pejabat pemerintah dan keputusannya.  Dworczyk menyangkal bahwa itu asli, tetapi keadaan menunjukkan sebaliknya.

Juga tahun lalu, para ahli dari Citizen Lab Universitas Toronto Kanada menetapkan bahwa seorang senator Polandia, pengacara Polandia dan seorang jaksa Polandia - ketiga kritikus partai Hukum dan Keadilan yang berkuasa di Polandia - diretas dengan spyware Pegasus NSO. Itu adalah konfirmasi pertama bahwa alat yang disalahgunakan secara global oleh pemerintah yang represif telah digunakan di negara Uni Eropa.

Partai yang berkuasa menyangkal memata-matai lawan, tetapi mengakui memiliki Pegasus.

Temuan itu memicu penyelidikan di Senat yang dikuasai oposisi.

Baru-baru ini, para ahli dari Citizen Lab menemukan bahwa seorang petani berusia 33 tahun yang mencoba memulai sebuah partai politik di Polandia diretas beberapa kali menggunakan Pegasus pada Mei 2019.[]