IND | ENG
T-Mobile Polandia Disemprit. Iklan

T-Mobile. Foto: The Verge

T-Mobile Polandia Disemprit. Iklan "Kuota Internet Gratis’ Dianggap Menyesatkan
Andi Nugroho Diposting : Selasa, 03 Januari 2023 - 09:54 WIB

Cyberthreat.id – Operator seluler terkemuka asal Jerman, T-Mobile, menghadapi tudingan serius di Polandia.

Regulator telekomunikasi Polandia, UOKiK, menuduh bahwa T-Mobile Polandia membuat iklan yang menyesatkan.

Iklah yang dimaksud yaitu tawaran data seluler gratis. Gara-gara ini, T-Mobile terancam denda sebesar 10 persen dari pendapatan tahunan perusahaan, tulis Reuters, Senin (2 Januari 2023).

Menurut UOKiK, slogan T-Mobile Polandia “1200 GB gratis selama setahun” menyesatkan.

Nyatanya, iklan tersebut menawarkan paket internet 100 GB diberikan setiap bulan, selama maksimal 12 bulan, asalkan pengguna memperbarui pembelian secara berkala dengan tarif sekitar US$7,99.

“Setelah membaca iklan, konsumen harus memiliki gambaran umum, tapi realitasnya tentang penawaran,” kata Kepala UOKiK Tomasz Chrostny dalam sebuah pernyataan.

“Slogan promosi T-Mobile tampaknya menyarankan menerima paket satu satu kali sebesar 1200 GB, dan bukan paket 12 kali atau paket yang lebih kecil, asalkan biayanya dibayarkan secara berkala.”

Menanggapi hal itu, T- Mobile Polandia mengataka, promosi tersebut sejauh ini telah diterima baik oleh klien dan pesan yang dibangun jelas “untuk penawaran bayar sesuai pemakaian”.

“Namun, jika menurut UOKiK, komunikasi dalam penawaran tersebut kurang jelas, kami siap memperbaikinya untuk memastikan kepuasan pelanggan,” kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.

Dalam beberapa hari ke depan, perusahaan akan menyerahkan materi kepada UOKiK berkaitan promosi tersebut.[]

#t-mobile   #polandia   #iklan   #

Share:




BACA JUGA
Demokratisasi AI dan Privasi
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Awas, Serangan Phishing Baru Kirimkan Keylogger yang Disamarkan sebagai Bank Payment Notice
Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital