IND | ENG
Apple Diam-diam Izinkan Developer Aplikasi Kumpulkan Data Pengguna iPhone

iPhone | Foto: Unsplash

Apple Diam-diam Izinkan Developer Aplikasi Kumpulkan Data Pengguna iPhone
Bagas Tri Atmaja Diposting : Minggu, 12 Desember 2021 - 16:24 WIB

Cyberthreat.id – Apple mengizinkan para developer aplikasi bisa mengumpulkan data pengguna iPhone untuk tujuan penargetan iklan, tulis Financial Times (FT) dikutip dari Ars Technica, diakses Minggu (12 Desember 2021).

Langkah itu “menggeser”  kebijakan privasi Apple, App Tracking Tranparency, yang sejak pertama dikenalkan, lalu diluncurkan di iOS 14.5, mengundang kontroversial di kalangan developer aplikasi. Fitur “penolak iklan bertarget” ini dianggap oleh para perusahaan seperti Facebook, Snap Inc, dan lainnya telah membuat perusahaan merugi secara pendapatan. Prinsip dari fitur ini, jika aplikasi ingin melacak data lintas aplikasi, developer harus meminta izin pengguna.

Namun, laporan baru-baru ini oleh Financial Times mengungkapkan “peralihan secara diam-diam” yang dilakukan Apple. Facebook dan Snap telah diizinkan untuk “membagikan sinyal” level pengguna dari perangkat iPhone. Syaratnya: selama data tersebut dikelompokkan dan dianonimkan serta tidak berkaitan dengan profil pengguna tertentu. (Baca: Apple Ancam Hapus Aplikasi di App Store yang Tak Patuhi Kebijakan Transparansi Pelacakan Aplikasi)

Menurut laporan FT, Apple memberi tahu developer bahwa “mereka tidak boleh mengambil data dari perangkat untuk tujuan mengindentifikasi secara unik”. Artinya, mereka boleh mengamati “sinyal” dari iPhone, hanya dalam basis kelompok/grup—boleh mengaktifkan iklan yang dapat disesuaikan dengan kelompok, tapi tidak terkait dengan identitas unik.

Apple menolak menjawab pertanyaan terkait isu tersebut, tapi menjawab bahwa isu privasi menjadi skala prioritas utamanya.

Siapa saja yang menafsirkan aturan Apple secara ketat, tulis FT, jelas “kelonggaran” untuk developer itu melanggar aturan privasi yang telah ditetapkan untuk pengguna iOS.

FT juga mengatakan bahwa beberapa data yang dipersonalisasi, seperti alamat IP, lokasi, dan ukuran layar, masih masuk ke pengiklan, untuk membantu memastikan bahwa iklan sesuai dan muncul dalam bahasa yang tepat

Lockdown Privacy, sebuah aplikasi yang memblokir pelacak iklan, menyebut kebijakan Apple, App Tracking Tranparency, "secara fungsional tidak berguna dalam menghentikan pelacakan pihak ketiga." Dalam pengujiannya, Lockdown Privacy mengamati bahwa data pribadi dan informasi perangkat masih "dikirim ke pelacak di hampir semua kasus."

Yang dilakukan Apple terbaru itu, mengutip The Verge, mirip dengan fitur FLoc milik Google, yang juga dicerca oleh sejumlah peramban web privasi. FLoC ialah alat yang memberitahu situs web dan pihak ketiga tentang riwayat penjelajahan pengguna. (Baca: Microsoft, Brave, dan DuckDuckGo Ramai-ramai Menentang FloC Google, Apa Itu?)

“Jelas ada pasar untuk iklan yang didorong oleh data pengguna tersebut. Dan, perlu diingat bahwa Apple, perusahaan yang membanggakan diri "membela" penggunanya, tidak dapat menghentikan perusahaan-perusahaan teknologi mengumpulkan data Anda dengan satu tombol,” tulis The Verge.[]

Redaktur: Andi Nugroho

#apptrackingtransparency   #kebijakanprivasiapple   #iklan   #penargetaniklan   #flocgoogle

Share:




BACA JUGA
Malvertising Google Notepad++ Berbahaya, Mampu Hindari Deteksi Berbulan-bulan
Awas! Microsoft Bing Chat Sebarkan Malware Melalui Iklan Buruk
Sherlock, Spyware Rahasia Israel yang Menginfeksi Target Melalui Iklan
Praktik Privacy Lokasi yang Menyesatkan Konsumen, Google Dihukum Bayar Denda Rp1,429 triliun
Youtube Uji Coba Pembatasan Iklan Pada Pengguna Hingga 3 Kali