
Ilustrasi via eureporter.co
Ilustrasi via eureporter.co
Cyberthreat.id - Seorang mantan perwira polisi di Inggris dijatuhi hukuman karena mengunduh dan melihat materi pelecehan anak.
Dilansir ZDnet, Thomas Blant, polisi di distrik Kent, ditangkap pada Januari tahun lalu karena dicurigai sebagai pengunjung situs web yang menampung konten pelecehan seksual anak.
Penyelidik menduga bahwa situs web, yang tersedia di web gelap, telah diakses dari kediaman Blant di Wye, Ashford, Kent, Inggris.
Rumah pria berusia 38 tahun itu digeledah dan sejumlah perangkat disita, termasuk ponsel dan laptop.
Blant dibebaskan dengan jaminan dan diskors dari polisi pada saat penangkapan awalnya, sambil menunggu hasil analisis forensik perangkat yang digunakan.
Penegak hukum menemukan 17 gambar insiden, termasuk angka dengan tingkat keparahan tertinggi, kategori A.
Empat gambar lainnya ditemukan di perangkat seluler lama milik mantan perwira itu.
Menurut Badan Kejahatan Nasional Inggris (NCA), Blant telah mencoba untuk menghapus materi tetapi gagal. Blant juga disebut mengakses materi itu menggunakan peramban TOR (The Onion Reuter) untuk menyembunyikan jejak digital seperti alamat IP agar tak terdeteksi.
Dia ditangkap untuk kedua kalinya pada Februari 2020, dan pada 22 Juli 2021, Blant mengaku bersalah atas dua tuduhan kriminal membuat gambar tidak senonoh anak-anak (IIOC) di Pengadilan Magistrat Folkestone.
Pada 6 Oktober kemarin, di Pengadilan Mahkota Maidstone, Blant dijatuhi hukuman penjara 12 bulan yang ditangguhkan selama dua tahun, Perintah Pencegahan Kerusakan Seksual (SHPO) lima tahun, dan telah dimasukkan ke dalam daftar pelanggar seks selama 10 tahun.
Mantan polisi itu telah dipecat dari Kepolisian Kent.
"Sangat menjijikkan bahwa Blant telah melakukan pelanggaran ini, terutama saat bekerja sebagai petugas polisi," komentar Kepala Detektif Inspektur Jon Armory.
"Tindakannya membantu memicu permintaan anak-anak untuk dieksploitasi yang merupakan pengkhianatan total dari tugasnya untuk melindungi kelompok rentan. Sebagian besar petugas dan staf kami melakukan pekerjaan luar biasa dalam melayani publik sesuai dengan standar profesionalis metertinggi, dan kami berharap tidak kurang dari mereka," tambahnya.
Manajer Operasional NCA Martin Ludlow menambahkan, terungkapnya aktivitas ilegal oleh Thomas Blant adalah bukti bahwa bagaimana pun penjahat online berupaya menyembunyikan aktivitasnya, tidak ada tempat untuk bersembunyi.
"Kami akan menggunakan semua alat yang kami miliki untuk mengidentifikasi mereka yang menimbulkan ancaman seksual terhadap anak-anak dan memastikan mereka dibawa ke pengadilan,” ujarnya.[]
Share: