Jakarta, Cyberthreat.id - Alvara Research Center, lembaga riset yang berbasis di Indonesia melakukan survei terhadap pola perilaku kaum milenial dalam dunia digital. Survei dilakukan terhadap kaum milenial yang tersebar di lima kota di Indonesia dengan jumlah 1.200 responden.

Salah satu item yang disurvei adalah terkait kehadiran aplikasi transportasi online dan layanan pesan antarmakanan (food delivery). Di Indonesia, terdapat dua perusahaan yang menyediakan layanan tersebut, yaitu Grab dan Go-Jek.

CEO dan Founder Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, mengatakan, dari dua perusahaan penyedia layanan tersebut, di mata kaum milenial, Grab lebih unggul dalam hal harga yang terjangkau dan lebih banyak menebarkan promo ketimbang Go-Jek.

“Mereka menilai Grab lebih unggul soal harga dan promo. Itu menjadi persepsi utama kaum milenial dan Grab diasosiasikan sebagai perusahaan yang mampu memberikan harga yang lebih murah dan promo yang menarik,” kata Ali di Jakarta, Selasa (9 Juli 2019).

Menurut Ali, kaum milenial mengasosiasikan Grab sebagai penyedia aplikasi termurah dengan persentase 13,3 persen, sedangkan Go-Jek hanya  8,8 persen. Selanjutnya, Grab juga memiliki promo lebih banyak dengan persentase 12,1 persen. Go-jek lebih unggul di layanan yang lebih cepat sebesar 11,2 persen dan lebih mudah digunakan (11,9 persen), terpaut sedikit dengan Grab (11,7 persen).

“Secara total, Grab unggul soal aplikasi termurah dan banyak promosi (41,1 persen) dibadingkan Go-Jek hanya 39,4 persen. Ini mengenai asosiasi dari sisi transportasi ya,” ujar Ali.

Dri sisi layanan food delivery, Grab dinilai memiliki banyak promo (14,6 persen), layanan cepat (9,9 persen), serta murah (9,8 persen). Sementara, Go-Jek memiliki skor promo 11,4 persen, layanan mudah 9,8 persen, dan banyak pilihan menu 8,7 persen.

“Layanan Grab Food lebih diasosiasikan oleh milenial sebagai layanan yang memiliki banyak promosi. Itu yang ada di top of mind para milenial,” jelas Ali.