
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Regulator perlindungan anak Jerman sedang bersiap-siap mengajukan perintah pemblokiran salah satu situs pornografi terbesar di dunia. Mereka akan meminta penyedia layanan internet di negara untuk memastikan situs porno, yang diyakini xHamster, tidak dapat diakses oleh 83 juta orang Jerman.
Perintah pemblokiran, yang rencananya dikeluarkan dalam beberapa pekan mendatang oleh Komisi Perlindungan Anak di Bawah Umur di Media (Kommission für Jugendmedienschutz dalam bahasa Jerman, atau KJM), menyusul kegagalan xHamster memperkenalkan pemeriksaan verifikasi usia untuk mencegah anak di bawah usia 18 tahun mengakses pornografi.
Dilansir Wired.com, perintah itu adalah upaya terbaru dalam kampanye dua tahun oleh regulator untuk memaksa semua situs porno yang dapat diakses di Jerman agar menerapkan pemeriksaan verifikasi usia.
Para legislator di seluruh dunia — termasuk di Kanada, Prancis, Inggris, dan beberapa negara bagian AS — sedang memperkenalkan lebih banyak tindakan yang bertujuan menghentikan anak-anak mengakses materi dewasa secara online. Tetapi langkah Jerman adalah salah satu tindakan paling menyeluruh yang diambil sejauh ini.
Ketua KJM Marc Jan Euman mengatakan lembaganya mengambil tindakan terhadap empat situs pornografi ternama. Langkah itu, kata dia, lantaran lembaganya bertanggung jawab untuk menegakkan perjanjian yang disepakati oleh semua negara tentang perlindungan anak-anak. Ini di samping undang-undang Jerman lainnya tentang perlindungan anak.
Eumann menolak mengkonfirmasi empat situs web itu. Namun, media Jerman mengatakan kasus tersebut melibatkan xHamster dan tiga situs web, YouPorn, Pornhub, dan MyDirtyHobby, yang semuanya dimiliki oleh MindGeek.
Regulator telah mencoba memaksa situs porno untuk memperkenalkan pemeriksaan verifikasi usia — antara lain dengan pengunggahan dokumen identitas — sejak September 2019.
Eumann mengatakan perusahaan harus menerapkan sistem pemeriksaan usia untuk memastikan pengunjung mereka bukan anak-anak. Undang-undang mengatakan konten pornografi hanya dapat diakses orang dewasa, kata Eumann. Dalam keempat kasus tersebut, situs pornografi, yang memiliki versi bahasa Jerman, dituduh tidak memperkenalkan sistem verifikasi usia.
Satu situs pornografi, yang dianggap sebagai xHamster, pertama kali dihubungi oleh regulator pada Maret 2020, lalu berlanjut ke situs lain pada Juni 2020.
Permintaan verifikasi usia kini telah berubah menjadi pergumulan hukum, dan tiga kasus sedang menunggu sidang di salah satu administrasi Düsseldorf pengadilan, kata Eumann.
Dalam kasus xHamster diyakini tidak ada tanggapan dari pemilik situs web. Akibatnya, kasus ini dianggap sebagai yang paling berat dan dapat mengakibatkan perintah pemblokiran di Jerman dalam beberapa minggu mendatang.
Pada akhir Juni 2021, KJM mengidentifikasi perusahaan yang menghosting xHamster dan memintanya untuk membuat situs web tak lagi dapat diakses secara bebas.
“Kami telah mengirimkan perintah pemblokiran untuk penyedia hosting, yang berbasis di Belanda,” kata Eumann. “ Jika penyedia host tidak mematuhi, kami akan mengambil langkah terakhir.”
KJM mengonfirmasi perintah itu berakhir pada awal minggu ini.
“Langkah terakhir adalah mengambil tindakan, perintah pemblokiran, terhadap penyedia akses Jerman,” tambah Eumann.
Itu artinya, perintah pemblokiran akan ditujukan kepada penyedia layanan internet terbesar di Jerman — termasuk Vodafone, Deutsche Telekom, O2, dan 1&1. Namun, sistem hukum di Jerman memungkinkan penyedia internet menolak perintah tersebut. Ini berarti pertarungan mengenai verifikasi usia dapat berlangsung selama bertahun-tahun yang akan datang.
Sebuah dokumen memperlihatkan, para pejabat awalnya mencoba membuat perusahaan penyedia akses internet untuk memblokir situs xHamster secara sukarela pada Agustus 2020. Namun, penyedia internet menolaknya.
"Kami sudah berbicara dengan mereka, mereka tidak senang," kata Eumann.
Seorang juru bicara 1&1 mengatakan akan "menilai" setiap perintah pemblokiran diterima.
“Persyaratan hukum untuk perintah pemblokiran situs web cukup tinggi menurut Putusan Mahkamah Agung (BGH),” kata juru bicara itu.
Seorang juru bicara Vodafone mengatakan mereka akan mempelajari perintah pemblokiran jika telah diterima nantinya. Sementara MindGeek tidak menanggapi permintaan komentar.[]
Share: