
Instagram | Foto: Freepik
Instagram | Foto: Freepik
Cyberthreat.id – Anda yang berbelanja online untuk kebutuhan selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, sebaiknya hati-hati dengan banyak akun media sosial yang menipu.
Perempuan asal Makassar, Attika Dewi, baru-baru ini menjadi korban penipuan belanja online di Instagram. Ia kehilangan uang sebesar Rp400.000 setelah membeli pakaian yang ditawarkan sebuah akun dengan promo Ramadhan pada 18 April 2021.
Attika dan keluarganya memang berencana untuk membeli pakaian seragam untuk dipakai saat Idul Fitri. Ia pun menemukan akun Instagram bernama @busanafamily yang memiliki jumlah pengikut 19.000.
"Awalnya sudah dapat [baju] belinya di sebuah marketplace, tapi mama ngarahin beli yang di Instagram @busanafamily saja katanya bagus-bagus bajunya," kata Attika kepada Cyberthreat.id, Senin (19 April 2021).
Attika awalnya curiga saat melihat akun @busanafamily dan memeriksa nomor ponsel yang tertera di bio akun melalui aplikasi Get Contact. Di aplikasi tersebut, tak ada sama sekali yang menyimpan nomor tersebut, alhasil ia “merasa aman” untuk tetap lanjut bertransaksi.
Attika juga masih memeriksa seluruh sorotan (highlight) yang dibuat akun @busanafamily. Ada total 38 sorotan yang dibuat menyangkut produk, testimoni, saat proses pengepakan barang, bukti resi pengiriman. Beberapa sorotan terbaru itu tampaknya diambil dari akun Instagram resmi brand baju bernama Klamby @wearingklamby dengan jumlah pengikut 1,6 juta.
Setelah memeriksa semuanya itu, ia tak menaruh curiga lagi dan langsung menghubungi admin akun @busanafamily melalui WhatsApp, yaitu memesan satu baju dan membayarnya melalui rekening Bank Mandiri.
"Dia balasnya cepat banget, saya juga jadinya enggak curiga. Pas lihat WA-nya juga pakai embel-embel 'trusted amanah' juga pakai akun bisnis," kata Attika.
Selain itu, ia juga tambah percaya karena jumlah pengikutnya lumayan besar untuk kalangan akun-akun pebisnis di Instagram.
Pada akhirnya Attika mengetahui bahwa dirinya tertipu setelah selesai melakukan transfer. "Penjualnya tidak merespons pertanyaan saya terkait pengiriman bajunya," ujarnya.
Lama tak direspons, padahal sebelumnya cepat merespons, ia pun waswas. Akhirnya adiknya pun membantu memeriksa nomor rekening yang dipakai akun @busanafamily melalui cekrekening.id, situs web milik Kemenkominfo untuk memeriksa rekening yang terindikasi penipuan.
Hasilnya: rekening yang dipakai akun @busanafamily masuk daftar hitam sebagai rekening penipuan.
Ketika dirinya mengonfirmasi ke @busanafamily tak lagi direspons. Nomor Attika pun telah diblokir.
Setelah kejadian itu, ia melaporkan hal itu ke patrolisiber.id dan meminta tolong kepada beberapa pengikutnya dan teman-teman untuk bantu melaporkan akun @busanafamily.
Dari kasusnya itu, Attika menyarankan bahwa sangat penting memeriksa nomor rekening penjual sebelum bertransaksi. Jika memang menemukan sebuah produk bagus di Instagram, pilihlah yang menyediakan transaksi melalui marketplace.
Membaca kolom komentar di akun penjual itu juga bisa menjadi petunjuk apakah bisnis mereka benar atau tidak. Dalam kasus tersebut, akun @busanafamily membatasi komentarnya atau menutupnya.
Penipuan siber melalui media sosial sudah sering terjadi. Kepala Analis di Cyber Crime Investigation Center (CCIC) Polri, Mochammad Yunnus Saputra di akun Twitter-nya sering mengunggah terkait akun-akun Instagram yang melakukan penipuan, berdasarkan laporan yang masuk ke patrolisiber.id.
Selama April ini, Yunnys telah menyebutkan ada lima akun Instagram penipuan dan semuanya memiliki jumlah pengikut hingga ratusan ribu. Berikut daftar akun Instagram penipuan yang disebutkan oleh Yunnus
Yunnus mewanti-wanti warganet yang ingin berbelanja online agar tidak terjebak pada jumlah follower sebuah akun bisnis di medsos.
Jumlah pengikut saat ini seakan-akan mencerminkan bahwa akun itu yang tepercaya. Padahal, kata dia, jumlah follower saat ini mudah dibeli.
Selain itu, kata Yunnus, akun-akun penipu juga biasa memajang testimoni palsu sebagai cara meyakinkan calon korban. Oleh karenanya, agar tak terjebak, periksa rekening penjual di cekrekening.id.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: