
Tampilan situs 45office milik Donald Trump
Tampilan situs 45office milik Donald Trump
Cyberthreat.id - Setelah diblokir dari sejumlah media sosial seperti Facebook dan Twitter usai kerusuhan di Gedung Capitol pada Januari lalu, Preside Amerika Serikat ke-45 Donald Trump kini kembali online. Trump memilih membuat situs webnya sendiri bernama 45office.com.
Seperti dilaporkan cnn.com, situs itu menampilkan biografi panjang lebar tentang mantan presiden yang dimulai dengan kalimat,"Donald J. Trump meluncurkan gerakan politik paling luar biasa dalam sejarah, menggulingkan dinasti politik, mengalahkan Washington Establishment, dan menjadi orang luar pertama yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat."
Situs itu juga memuat lebih dari selusin foto dirinya, di mana dia digambarkan naik Air Force One, menyapa pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un dan, ya, mencium bayi.
Foto lainnya adalah presiden dan Melania Trump menari di pesta dansa perdana dan makan malam dasi hitam di Gedung Putih. Situs web tersebut tidak menyebutkan dua persidangan pemakzulannya. Tak lupa, dikutip pula pernyataan Trump yang menyebut "wabah virus korona datang dari China," dan mengatakan bahwa Trump "bertindak lebih awal dan tegas untuk melarang perjalanan dari China dan Eropa, yang menyelamatkan banyak nyawa."
Data Universitas Johns Hopkins menyebutkan, hingga Selasa (30 Maret 2021), Covid-19 telah menewaskan sedikitnya 550.371 orang dan menginfeksi sekitar 30,3 juta di Amerika Serikat sejak Januari lalu.
Sebagian besar layanan internet menutup akses Donald Trump sejak kerusuhan di Gedung Capitol 6 Januari yang menewaskan lima orang dan menyebabkan Departemen Kehakiman menuntut setidaknya 150 orang dengan pasal pemberontakan, jumlah yang dapat meningkat menjadi 400 atau lebih. Akibatnya, Trump secara permanen ditangguhkan dari Twitter dan platform sosial lainnya, seperti Snapchat.
Mantan presiden itu akan kembali ke media sosial dalam dua hingga tiga bulan di platformnya sendiri, menurut Jason Miller, penasihat lama Trump dan juru bicara kampanye presiden 2020. Platform baru ini akan menarik "puluhan juta" pengguna baru dan "sepenuhnya mengubah permainan," tambah Miller.
Menyusul larangan Trump di Twitter, Jared Kushner, menantu mantan presiden dan penasihat senior, turun tangan untuk menghentikan upaya para pembantunya yang berusaha membuat Trump berada di platform media sosial alternatif seperti Parler dan Gab.
Pengunjung situs web mantan presiden juga dapat meminta salam pribadi dari presiden dan Ibu Negara, atau meminta agar Trump menghadiri sebuah acara. Karena tingginya jumlah permintaan, prosesnya akan memakan waktu hingga enam minggu.
Situs itu mengatakan, untuk meminta Trump menghadiri sebuah acara, pengundang harus memperhatikan apakah media akan hadir dan apakah ada peserta penting lain yang hadir.[]
Share: