
Tangkapan layar dari Google Play Store | Foto: Cyberthreat.id/Andi Nugroho
Tangkapan layar dari Google Play Store | Foto: Cyberthreat.id/Andi Nugroho
Cyberthreat.id – Aplikasi Kartanu yang dipakai untuk membuat kartu anggota Nahdlatul Ulama kini telah diunduh lebih dari 100 ribu pengguna baik di App Store maupun Google Play Store.
Kartanu didesain untuk menunjang aktivitas keseharian dan juga sebagai identitas resmi warga NU. Di aplikasi ini selain tersedia fitur zakat, infak, dan waqaf juga memudahkan warga NU bermuamalah karena tersedia fitur loka pasar (marketplace).
“Selama ini, warga NU kalau ingin membuat Kartanu harus datang ke kantor wilayah, cabang, dan ranting. Kondisi pandemi seperti ini, pasti ada banyak kesulitan. Kemudian sekarang era media sosial atau digital. Tentu sudah sangat berubah,” ujar Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Ahmad Helmy Faishal Zaini seperti dikutip dari NU.or.id, diakses Kamis (18 Februari 2021).
Helmy mengatakan, fungsi aplikasi itu ebagai kartu identitas warga NU. Di sana ada single identity number (nomor identitas tunggal) keanggotaan. Sebab setiap warga NU yang memiliki Kartanu akan mendapatkan nomor yang teregistrasi dan terverifikasi melalui sistem keanggotaan secara nasional dan internasional.
Fungsi kedua, menjadi basis data. Melalui aplikasi ini, seluruh data demografis warga NU yang mencakup jenis kelamin, latar pendidikan, pekerjaan, dan kiprah keorganisasian bisa terdata atau diketahui.
Berita Terkait:
“Dengan database yang akurat, seluruh program yang dirumuskan oleh lembaga, badan otonom, dan PBNU diharapkan lebih terukur, tepat sasaran, dan terlaksana dengan baik,” ujar Helmy.
Tak hanya itu, ketiga, Kartanu juga bisai sebagai alat pembayaran. Penggunadapat melakukan berbagai transaksi yang sangat memudahkan aktivitas sehari-hari, sejalan dengan tren kehidupan yang kini bersifat nontunai.
Keempat, Kartanu sebagai sarana bisnis antarwarga. Aplikasi ini menjadi wadah untuk bertransaksi yang memungkinkan terbangunnya aktivitas perniagaan yang saling menguntungkan.
Berkaitan dengan itu, Kartanu juga memiliki fungsi yang kelima yakni warga NU bisa mendapatkan diskon di beberapa gerai belanja. Diskon yang sama bisa pula diperoleh saat berhubungan dengan Perguruan Tinggi NU, lembaga pendidikan di bawah LP Ma’arif NU, dan Rumah Sakit NU di semua daerah.
Keenam, Kartanu bisa dijadikan sebagai wahana untuk menyalurkan sedekah, infak, dan zakat melalui NU-Care LAZISNU yang telah terintegrasi di dalam aplikasi Kartanu.
Terakhir, aplikasi ini menjadi penunjang amaliah warga NU. Sebab di dalamnya telah tersedia berbagai fitur seperti Al-Quran, tahlil, shalawat, dan arah kiblat. “Kartanu juga terhubung nih dengan berita-berita yang ada di NU Online sebagai sumber informasi ke-NU-an,” ucap Helmy.
Jumlah pengguna laki-laki sampai saat ini berjumlah 37.762 (56,8 persen) dan perempuan sebanyak 28.669 (43,2 persen) pengguna. Lalu pengguna yang pernah mengenyam pendidikan pesantren sejumlah 40.640 (61 persen) dan pengguna yang tidak berpendidikan pesantren sebanyak 26.029 (39 persen).
Pengguna aplikasi Kartanu terbanyak adalah berasal dari PWNU Jawa Timur (54.649). Lalu disusul Jawa Barat (8.403), Jawa Tengah (2.711), Banten (1.485), Sumatera Selatan (1.412), Riau (1.194), Nusa Tenggara Barat (1.091), Kalimantan Timur (956), DKI Jakarta (890), dan Lampung (808).
“Aplikasi Kartanu ini juga sudah mendapatkan penghargaan dari Google yaitu Best Application of 2020 (aplikasi terbaik di tahun 2020),” ujar Helmy.[]
Share: