IND | ENG
Bosan Pakai WhatsApp? Ini 5 Aplikasi Pesan Instan Buatan Indonesia

Palapa, salah satu aplikasi pesan instan buatan lokal, yang mengklaim menerapkan teknologi enkripsi end-to-end di layanan pesan dan panggilannya. | Foto: Google Play Store

Bosan Pakai WhatsApp? Ini 5 Aplikasi Pesan Instan Buatan Indonesia
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Kamis, 07 Januari 2021 - 17:15 WIB

Cyberthreat.id – Aplikasi pesan instan terpopuler di dunia, Whatsapp, mengumumkan bahwa mulai 8 Februari 2021, pihaknya mulai memberlakukan “Ketentuan dan Kebijakan Privasi” terbaru.

Salah satu klausul yang perlu dipahami adalah pengguna diberi pilihan untuk setuju membagikan datanya kepada Facebook sebagai induk perusahaan jika memang ingin terus menggunakan WhatsApp.

Banyak aplikasi pesan instan dibuat—Anda bisa periksa di Google Play Store atau App Store, tapi WhatsApp masih menjadi paling teratas dipakai miliaran orang di dunia.

Kemudahan fitur-fitur yang dimiliki dan tak ada iklan di dalamnya bisa jadi menjadi faktor banyak pengguna menyukai platform yang dibeli Facebook pada 2014 senilai US$19 miliar tersebut.


Berita Terkait:


Sejak aplikasi pesan instan berbasis voice over internet protocol (VoiP) kian terkenal, muncul aplikasi-aplikasi serupa, termasuk dari pengembang lokal di Indonesia juga membuatnya.

Bila Anda bosan memakai WhatsApp, terlebih dengan kebijakan privasi-nya yang terbaru, berikut lima aplikasi pesan lokal yang bisa Anda pakai. Dirangkum Cyberthreat.id dari berbagai sumber, Kamis (7 Januari 2020):

1. Catfiz Messenger

Catfiz Messenger dibuat oleh PT Duniacatfish Kreatif Media asal Surabaya, Jawa Timur dan pertama kali dikenalkan ke publik pada 2015. Aplikasi ini hanya tersedia untuk pengguna Andorid.

Aplikasi ini dinilai menarik karena menggabungkan  antara instant messaging, interaksi media sosial, streaming multimedia, dan layanan cloud storage.



Fitur yang tersedia, seperti personal messages, group messages, updates, broadcast message, dan multimedia sharing, fizzlink, stickers, dan sebagainya.

Pengguna juga dapat berbagi dokumen dan file apapun dengan kapasitas mencapai 500 megabita (MB).

Dalam Kebijakan Privasi-nya, Catfiz berupaya untuk  melindungi privasi penggunanya, termasuk perlindungan dan pengungkapan informasi pengguna, kecuali untuk kepentingan penegakan hukum. Catfiz juga berupaya untuk keamanan pribadi pngguna atau publik.


Baca:


Perusahaan mengklaim tidak akan memantau, menyensor, atau mengedit konten pesan dan lampiran Pengguna individu.

Penggunalah yang bertanggung jawab atas konten pesan dan lampiran mereka, serta konsekuensi dari pesan dan lampiran tersebut.

Selain itu, perusahaan juga mengklaim akan menjaga kerahasiaan nama pengguna dan kata sandi.

Saat ini Catfiz telah diunduh oleh lebih dari 2 juta pengguna di lebih dari 150 Negara di dunia.

2. Palapa

Palapa diluncurkan pada September 2020 oleh XecureIT. Palapa memiliki fitur yang mirip dengan WhatsApp. Aplikasi ini bentuk baru dari aplikasi PeSankita Indonesia yang saat ini sudah tidak tersedia di Google Play Store.



Palapa diklaim memiliki keamanan tinggi dan penyimpanan data secara terenskripsi karena didasari dengan Standar Arsitektur Keamanan Tingkat Tinggi Informasi (SAKTTI) guna mendukung norma baru bekerja di mana pun dan transformasi digital bagi korporasi maupun institusi pemerintah, serta sebagai platform membangun masyarakat atau Society 5.0.

Di Kebijakan Privasi-nya, perusahaan mengklaim Palapa menggunakan keamanan canggih dan enkripsi end-to-end (E2E) layanan pesan dan panggilan internet.

Panggilan dan pesan yang dikirimkan pengguna tidak akan pernah bisa dibagikan atau dilihat oleh siapa pun, kecuali penerima yang diizinkan, tutur pengembang.

Tak hanya itu, Palapa juga tidak bisa mendekripsi atau mengakses konten pesan atau panggilan yang dikirimkan pengguna.

Palapa membuat antrean pesan terenkripsi E2E di server-nya untuk dikirim ke perangkat yang sementara offline (kondisi baterainya habis). Maka pesan pengguna akan disimpan di perangkatnya sendiri.

Selain itu, untuk informasi teknis tambahan disimpan di server, termasuk token otentikasi yang dibuat secara acak, kunci, token push, dan materi lain yang diperlukan untuk melakukan panggilan dan mengirim pesan.

Palapa membatasi informasi teknis tambahan ini seminimal mungkin yang diperlukan untuk mengoperasikan layanan.

Perlu diingat, Palapa dapat membagikan informasi pengguna ke pihak lain dengan catatan untuk penegakan hukum, jika terjadi potensi pelanggaran, dan untuk mendeteksi, mencegah atau menyelesaikan masalah penipuan, keamanan atau teknis.

Untuk menggunakannya, Palapa dapat diunduh secara langsung di Google Play Store dan App store.

3. LiteBIG

LiteBIG dapat dikatakan sebagai SuperApps karena tidak hanya menyediakan layanan pesan instan, tetapi di kombinasikan dengan media sosial, e-commerce, dan pembayaran digital.

Di situs webnya disebutkan, LiteBIG pertama kali diluncurkan pada 2014 oleh LiteBIG Technology.

Kini telah diunduh oleh lebih dari 500 pengguna di iOS dan Android. Fitur yang dimiliki, seperti LiteCASH, Messenger, LiteBILLS, KulBigm, dan Kulbig.



LiteBIG mengklaim konten yang dikirimkan melalui aplikasi ini tidak bisa untuk diduplikasi karena sudah dilengkapi fitur keamanan mulai dari screenshot dan forward pesan. Selain itu, aplikasi ini tidak hanya mendukung file berbasis teks, tapi juga mendukung beragam format, seperti JPEG, PPT, ZIP, MP4, dan EXE.

Dalam Kebijakan Privasi-nya disebutkan, LiteBIG menjamin perlindungan Informasi Identifikasi Pribadi (PII), sesuai dengan kebijakan undang-undang privasi Amerika Serikat dan keamanan informasi.

PII merupakan informasi yang dapat digunakan sendiri atau dengan informasi lain untuk mengidentifikasi, menghubungi, atau menemukan satu orang, atau untuk mengidentifikasi individu dalam konteks.

LiteBIG juga menjadmin tidak pernah membagikan data pengguna dengan siapa pun. LiteBIG hanya menyimpan data yang diperlukan agar aplikasi berfungsi dengan benar.

Dalam melindungi informasi pengguna, LiteBIG mengklaim informasi sensitif milik pengguna  dienkripsi melalui teknologi Secure Socket Layer (SSL).

4. ChatAja

ChatAja merupakan aplikasi perpesanan milik Telkom Indonesia yang diluncurkan pada 2019. Aplikasi ini memiliki fitur yang sama dengan WhatsApp dan tersedia di Android, iOS, dan juga versi web.

ChatAja menggunakan ruang penyimpanan data berbasis cloud. Apabila file atau media dari ChatAja terhapus di ponsel, maka server masih memiliki file atau media tersebut.

Perusahaan menggunakan Cloud Native untuk mengurangi beban penyimpanan di ponsel dan mengurangi kebutuhan backup data.

ChatAja juga memiliki ‘File Rahasia’, layanan pesan terenkripsi untuk mengamankan pesan-pesan penting dengan menggunakan kode verifikasi.



Dalam Kebijakan Privasi-nya disebutkan, ChatAja berkomitmen untuk menghormati dan melindungi privasi pengguna. ChatAja mengklaim tidak akan membagikannya data pribadi pengguna kepada orang-orang atau pihak ketiga lainnya tanpa izin pengguna.

Data pengguna disimpan di server yang berlokasi di Indonesia dan data hanya digunakan untuk pengembangan aplikasi, tutur perusahaan.

5. Hi App

Hi App diluncurkan oleh Hello Kreasi Indonesia pada 2020 yang bisa dipakai di perangkat Android dan iOS.

Selain memiliki fitur chatting, panggilan suara dan panggilan video, Hi App memiliki berbagai fitur menarik yang dapat digunakan pengguna, seperti fitur penerjemah, chat organizer, berbagi file, hingga mode gelap.

Di situs webnya disebutkan, pengembang memastikan keamanan perlindungan data dan privasi pengguna.



Hi App dan pihak ketiga tidak dapat membaca obrolan maupun file yang dibagikan oleh pengguna. Hal ini diwujudkan melalui penerapan teknologi enkripsi end-to-end untuk setiap pesan yang dikirimkan.

Pesan pengguna juga tidak disimpan di server dalam format biasa, sehingga ruang obrolan pengguna aman karena kunci enkripsi tersimpan di perangkat penerima.

Perusahaan mengklaim melindungi akun pengguna dengan menerapkan sistem identitas end-to-end yang aman dengan otentikasi nomor telepon lewat fitur verifikasi One Time Password (OTP).[]

Redaktur: Andi Nugroho

#whatsapp   #mediasosial   #voip   #palapa   #CatfizMessenger   #litebag   #chataja   #hiapp

Share:




BACA JUGA
Dicecar Parlemen Soal Perlindungan Anak, Mark Facebook Minta Maaf
Meta Digugat, Dinilai Tak Mampu Lindungi Anak dari Predator Seksual
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Lindungi Percakapan Sensitif, WhatsApp Luncurkan Fitur Secret Code
Fitur Baru WhatsApp: Protect IP Address in Calls