
Tangkapan layar dari iklan Grab Toko di YouTube.
Tangkapan layar dari iklan Grab Toko di YouTube.
Cyberthreat.id – Situs web yang menjual berbagai gawai murah, Grab Toko, menjadi obrolan warganet di Twitter setelah sejumlah pembeli tertipu. Kini, situs web dan akun media sosial Grab Toko lenyap.
Pada Rabu (6 Januari 2021) siang, Cyberthreat.id masih bisa mengakses situs web yang berlamat di https://grabtoko.com/. Namun, menjelang pukul 16.30, situs web sudah tidak dapat diakses.
Ketika diakses, halaman web justru menampilkan tulisan "This site can't be reached". Sementara, akun Instagram-nya @grabtokoid juga turut menghilang setelah admin Grab Toko mengunggah pernyataan adanya investor yang kabur.
Apa itu Grab Toko?
Situs web ini layaknya pasar-pasar daring lain, tapi lebih fokus menjual gawai mulai ponsel pintar, tablet, jam pintar, laptop, konsol gaming, hingga aksesori lain. Berbagai merek ponsel, termasuk iPhone terbaru juga ditawarkan di Grab Toko ini.
Yang membuat orang tergiur dengan Grab Toko ialah diskon besar-besaran mulai 50 persen hingga 90 persen. Ponsel keluaran terbaru milik Apple yakni iPhone 12 dibanderol dengan harga murah di Grab Toko dibandingkan toko resmi.
Berbagai tawaran menarik dari Grab Toko juga diiklankan baik melalui influencer di Instagram, maupun iklan baliho hingga TV.
Grab Toko mulai diperbincangkan oleh warganet sejak adanya diskon besar-besaran tepatnya akhir tahun lalu.
Berdasarkan pencarian di Twitter, isu Grab Toko bermula dari akun pengulas gawai populer @SobatHAPE menulis tweet pada 27 Desember 2020.
"BUSET!!! APAAN NIH!!!?? ADA YANG BERANI COBA!!!???" tulis @SobatHAPE.
SobatHAPE pun memberikan tangkapan layar yang menunjukkan adanya ponsel yang diobral dengan diskon 50 persen.
Beberapa warganet membalas tweet itu dan menghimbau agar berhati-hati itu penipuan. Namun, beberapa juga mengomentari dengan mencoba membeli atau bertransaksi.
Cyberthreat.id menemukan sebuah utas milik pengguna Twitter bernama Marvic (@marvicdotme) yang diunggah pada 2 Januari 2021. Isinya ulasan tentang Grab Toko.
Dari unggahannya tersebut, Marvic menulis ada beberapa kejanggalan dari Grab Toko, terutama harga produk yang dijual tidak masuk akal.
Kejanggalan yang dibahas oleh Marvic, pertama, ialah domainnya dikunci. Marvic mengatakan domain Grab Toko menggunakan proxy atau who is guard sehingga identitas pemiliknya tidak diketahui.
Umur domainnya pun baru 39 hari, masih terbilang baru. Marvic mengetahui hal itu setelah mengecek melalui situs web who is domain tools (https://whois.domaintools.com/grabtoko.com).
Masih terkait domain pun, Marvic mengatakan hosting-nya juga dilapisi incapsula. "Jadi, tidak diketahui web tersebut di-hosted di mana karena menggunakan nameserver ‘incapsula’," kata Marvic ketika dikonfirmasi Cyberthreat.id, Rabu.
Kedua, terkait sistem manajemen konten (CMS), Grab Toko menggunakan basis Wordpress. Sebenarnya, ini bukan suatu masalah karena memang sudah mendukung untuk membuat semacam e-commerce.
Namun, Marvic menyayangkan sistem login situs web “benar-benar Wordpress banget,” kata dia.
Ketiga, terkait akun media sosial Instagram @grabtokoid, menurut Marvic, akun ini perpindahan dari akun pribadi ke akun bisnis. Bahkan, dulunya akun tersebut dipakai untuk giveaway dan akun untuk menyedot pengikut.
Dari tangkapan layar yang diberikan Marvic, akun Instagram @grabtokoid tercatat bergabung 8 Juli 2020 dan berganti nama pengguna sejak 24 Juli 2020 hingga 8 Desember 2020.
Hampir tiap bulan mengganti nama dan tercatat 12 kali melakukan penggantian, tutur dia.
Selain itu, keempat, Marvic juga menemukan kejanggalan dari alamat fisik Grab Toko yang mengarahkan ke sebuah tempat CoWorking Space. Ada pun customer service-nya menggunakan layanan WhatsApp.
Kelima, Marvic menemukan ada gerai di Tokopedia dengan nama “GrabTokoCom”, tetapi dirinya tidak begitu yakin apakah gerai ini resmi milik Grab Toko.
Namun, ada satu yang bisa meyakinkan yakni nomor rekening Grab Toko yang menggunakan nama perusahaan yaitu PT Grab Toko Indonesia. Ini diketahui Marvic setelah melihat orang yang telah melakukan transfer pembelian di Grab Toko.
"Kalaupun itu perusahaan bakar duit, ngiklan di TV dll, harusnya minimal ada jejak digital, rilis, pendanaan, seperti halnya perusahaan e-commerce/marketplace," tulis Marvic di akun Twitter-nya.
Sementara ini, dari Manajemen Grab Toko mengklaim akan mengembalikan uang konsumen telah berbelanja, tapi hingga kini belum menerima kiriman barang. Kini konsumen yang dirugikan tersebut tengah proses pelaporan ke Mabes Polri. (Baca: Tergiur Diskon Gila-gilaan, Konsumen Grab Toko Merasa Ditipu, Manajemen Mengaku Duitnya Ditilep Investor)[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: