
Ilustrasi: makemac.id
Ilustrasi: makemac.id
Cyberthreat.id - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengungkapkan bahwa artis Gisella Anastasia dan seorang lelaki bernama Michael Yokinobu Defretes telah mengakui bahwa merekalah orang yang berada dalam sebuah video syur yang beredar di media sosial pada bulan November lalu. Namun, bagaimana video mereka bercinta yang direkam pada tahun 2017 itu bisa menyebar, hingga kini masih menjadi misteri.
Menurut Yusri, kepada penyidik Gisel mengatakan bahwa dirinya sempat mengirimkan video itu kepada Defretes lewat aplikasi berbagi data AirDrop untuk sesama pengguna iOS. Namun, kata Yusri, kepada penyidik Defretes mengatakan telah menghapus video itu seminggu setelah menerimanya dari Gisel.
"Kalau langsung dihapus, mungkin tidak menjadi tersangka," kata Yusri.
Di sisi lain, Gisel yang mengaku merekam video itu menggunakan kamera ponselnya, juga bingung bagaimana video itu bisa tersebar. Sebab, saat itu, Gisel memakai dua ponsel besutan Apple yaitu iPhone 7 dan iPhone 8. Namun, kedua perangkat itu tidak lagi dipakai Gisel lantaran ada yang rusak dan ada yang hilang.
"Dia bingung (direkam pakai) iPhone 7 atau iPhone8. Yang hilang itu pengakuannya ke manajernya, sedang yang rusak itu dititip sama ponakannya," kata Yusri, seperti diberitakan Tempo.co, Rabu (30 Desember 2020).
Menurut Yusri, pihaknya masih mengejar penyebar pertama video itu, dan akan kembali memeriksa Gisel dan Defretes pada 4 Januari 2021 mendatang.
Sebelumnya, pengacara Hotman Paris pada awal Desember lalu mengatakan Gisel pernah bercerita kepada dirinya bahwa video itu telah dihapus 3 tahun lalu dan menyerahkan ponselnya kepada manajernya.
“Menurut pengakuan Gisel, handphone itu tiga tahun lalu dikasih ke manajernya dan dia sudah hapus. Entah kenapa bisa nongol lagi," kata Hotman Paris dikutip VIVA, Minggu 6 Desember 2020.
Dengan begitu, tersebarnya video itu bisa jadi sisi Defretes dan Gisel. Dari Defretes, mungkin saja dia mengirimkan video itu ke temannya atau memindahkan ke tempat lain sebelum menghapus dari ponselnya.
Sementara dari sisi Gisel, meskipun katanya videonya sudah dihapus, saat ini tersedia banyak aplikasi yang dapat memunculkan kembali file-file yang telah dihapus dari ponsel. Sebut saja misalnya seperti DiskDigger, Undeleted Revocer Files & Data, Deleted Photo Recovery, Restore Image dan lainnya.
Secara teknis, file yang telah terhapus masih bisa dipulihkan selama ruang bekas penyimpanan file itu belum ditimpa (rewrite) oleh file yang lain.
Bagi polisi, memastikan dari mana awal mula file ini tersebar cukup penting. Sebab, merujuk kepada pernyataan Yusri, yang membuat Gisel dan Defretes dijadikan sebagai tersangka bukan karena membuat video yang disimpan untuk dokumen pribadi (kecuali sengaja dibuat untuk tujuan komersial). Melainkan lantaran kecerobohannya telah membuat konten itu tersebar luas ke publik.
Karena itu, pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar, menyarankan agar orang yang kehilangan ponsel yang berisi data pribadi, sebaiknya melaporkan ke polisi.
"Kalau handphone hilang, kita tahu ada konten pornografi di dalamnya, harusnya langsung lapor polisi. Jadi bisa mendpatkan proteksi yuridis untuk tidak bertanggung jawab sejak handphone itu hilang," kata Abdul Fickar, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (30 Desember 2020).[]
Share: