IND | ENG
Militer Amerika dan Australia Kerjasama Kembangkan Platform Pelatihan Serangan Siber

Ilustrasi via defence.gov.au

Militer Amerika dan Australia Kerjasama Kembangkan Platform Pelatihan Serangan Siber
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Sabtu, 05 Desember 2020 - 12:30 WIB

Cyberthreat.id - Amerika Serikat dan Australia bekerja sama untuk mengembangkan platform pelatihan serangan siber.

Dikutip dari Bleeping Computer, melalui penandatangan perjanjian bilateral pertama antara Amerika Serikat dan Australia, akan memungkinkan  Komando Siber AS (USCYBERCOM) dan Divisi Perang Informasi (IWD) Angkatan Pertahanan Australia, bersama-sama mengembangkan dan berbagi platform pelatihan siber secara virtual.

Departemen pertahanan dari kedua negara ini akan melakukan kerjasama dengan memasukkan umpan balik IWD ke dalam domain pelatihan simulasi USCYBERCOM yang dikenal sebagai Persistent Cyber Training Environment (PCTE).

Menurut perwakilan AS, Elizabeth Wilson, proyek ini merupakan kerja sama yang penting bagi AS-Australia. Kerjasama ini meliputi pengaturan khusus siber pertama yang dibuat antara Angkatan Darat AS dan negara sekutu, yang menyoroti kemitraan dengan Australia dalam domain pelatihan simulasi.

"Untuk melawan ancaman musuh yang diketahui dan potensial, Angkatan Darat telah mengkalibrasi ulang pemikiran strategis, kami telah membuat keputusan cerdas untuk memfokuskan kembali upaya untuk berinvestasi dalam teknologi baru, yang muncul, dan cerdas yang akan memperkuat kemampuan kami untuk berperang dan memenangkan perang," ungkap Wilson.

Pendekatan baru ini secara drastis mengurangi waktu yang dibutuhkan oleh AS dan pasukan siber dari negara sekutu untuk mengembangkan platform pelatihan virtual bersama yang sebelumnya membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk setiap skenario tertentu.

PCTE akan menyediakan platform pelatihan kolaboratif yang dapat digunakan kembali dan dikembangkan oleh USCYBERCOM, IWD, dan pasukan sekutu (termasuk namun tidak terbatas pada mitra intelijen Five Eyes) saat berlatih secara individu maupun dalam kolaborasi.

USCYBERCOM mengatakan, tujuan jangka panjang dari PCTE adalah mampu menyediakan tenaga kerja dunia maya DOD kemampuan untuk membangun dan melakukan pelatihan, latihan, sertifikasi, dan gladi ruang maya bersama spektrum penuh, gabungan dan bersama dalam lingkungan pelatihan.

"Persyaratan lingkungan pelatihan, didorong oleh tujuan pelatihan dan spesifikasi yang ditentukan pengguna, harus meniru lingkungan operasional realistis yang menyediakan ruang lingkup, skalabilitas, dan ketepatan," ungkap USCYBERCOM.

Pelatihan virtual ini diluncurkan pada Februari 2020 sebagai komponen dari Arsitektur Perang Siber Gabungan militer AS dan merupakan lingkungan yang dapat dikonfigurasi ulang yang aman dan terdistribusi yang memungkinkan beberapa aktivitas pelatihan siber independen untuk dijalankan pada waktu yang sama.

Melalui pelatihan ini akan memungkinkan operator departemen pertahanan untuk mempraktikkan keterampilan mereka dalam lingkungan operasional realistis tertutup yang meniru jaringan langsung.

Kerjasama Proyek Pelatihan Siber yang ditandatangani  Australia dan AS ini menjadi contoh bagaimana pasukan misi siber AS dan Australia bekerja sama dan menunjukkan keberhasilan dalam Kerjasama Persenjataan. Proyek ini bernilai US$ 215,19 juta selama enam tahun, memberikan fleksibilitas untuk mengembangkan kemampuan pelatihan siber di masa mendatang.[]

Editor: Yuswardi A. Suud

#militer   #tentarasiber   #australia   #amerika   #cybersecurity

Share:




BACA JUGA
Politeknik Siber dan Sandi Negara Gandeng KOICA Selenggarakan Program Cyber Security Vocational Center
Hacker Pro Palestina Klaim Retas Data Puluhan Perusahaan Israel
China Tuduh Amerika Lakukan Spionase Siber Selama Satu Dekade Terhadap Server Huawei
Pemerintah China Hantam iPhone, Demi Huawei Mate60 Pro?
Rawan Dibobol, Metrodata Alami Lonjakan Permintaan Jasa Cyber Security