IND | ENG
Bos Ericsson Tak Setuju Huawei Dilarang di Swedia

Kantor pusat Ericsson di Swedia | Foto : Thelocal.se

Bos Ericsson Tak Setuju Huawei Dilarang di Swedia
Andi Nugroho Diposting : Kamis, 19 November 2020 - 09:58 WIB

Cyberthreat.id – Keputusan pemerintah Swedia melarang peralatan teknologi 5G Huawei Technologies China dinilai membatasi persaingan dan perdagangan bebas.

Hal itu disampaikan oleh CEO Ericsson Borje Ekholm saat diwawancarai oleh Financial Times, seperti dikutip oleh Reuters, Rabu (18 November 2020).

Ericsson, yang berasal dari Swedia, salah satu kandidat paling kuat untuk mengisi proyek jaringan 5G di negaranya, selain Nokia dari Finlandia.

Broje mengatakan dirinya percaya bahwa persaingan justru membuat perusahaan lebih inovatif dan lebih dalam jangka panjang.

“Ini mungkin menyulitkan dalam jangka pendek, tapi dalam jangka panjang mendorong kami untuk lebih inovatif dan membuat produk yang lebih baik untuk pelanggan,” kata Borje.

“Berpikir tentang 4G—perdebatan di Eropa adalah apakah aplikasi yang mematikan itu? Orang Amerika dan China meluncurkan 4G tercepat dan ekonomi aplikasi untuk sekarang didominasi oleh perusahaan Amerika dan China,” katanya.

Sementara itu, “5G juga akan sama, tapi untuk perusahaan. Memperlambat peluncuran 5G justru berisiko bagi perekonomian. Eropa berisiko tertinggal lagi.”

Regulator telekomunikasi Swedia (PTS) pada Oktober lalu mendepak Huawei dan ZTE dari lelang spektrum jaringan 5G. Para operator yang ikut lelang tidak boleh lagi memakai perangkat kedua perusahaan karena China dianggap sebagai “salah satu ancaman terbesar bagi Swedia.”

Huawei membantah keras tudingan dari Swedia. Perusahaan juga berkali-kali menyatakan tak ada kaitan apa pun dengan pemerintah atau intelijen China.

“Huawei adalah perusahaan swasta yang dimiliki 100 persen oleh para karyawannya. Tidak ada dasar faktual apa pun untuk mendukung tuduhan bahwa Huawei menimbulkan ancaman keamanan,” ujar juru bicara Huawei dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke Cyberthreat.id, 22 Oktober lalu.

“Kami menganggap tindakan pengecualian yang diberlakukan kepada Huawei hanya berdasarkan anggapan yang tidak berdasar, tidak adil, dan tidak dapat diterima.”

Selama 20 tahun Huawei berada di Swedia serta lebih dari tiga dekade hadir di lebih dari 170 negara dan wilayah di seluruh dunia, “kami terbukti memiliki rekam jejak yang jelas dan terus kami pertahankan, di mana tidak pernah terjadi insiden besar terkait isu keamanan (zero major security incident),” ujar juru bicara tersebut.

“Huawei tidak pernah dan tidak akan pernah menyebabkan sedikit pun ancaman terhadap keamanan siber Swedia. Tidak melibatkan Huawei juga tidak akan membuat jaringan 5G Swedia lebih aman. Sebaliknya, persaingan dan inovasi akan sangat terhambat.”

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri China juga mengatakan Swedia harus mencabut larangan Huawei dan ZTE untuk menghindari dampak negatif pada perusahaan Swedia di China.

Ericsson sendiri saat ini telah memenangkan kontrak dari ketiga operator telekomunikasi besar di China untuk memasok peralatan radio jaringan 5G.[]

#huawei   #polandia   #ruukeamanansiber   #jaringan5g   #keamanansiber   #ancamansiber   #china

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
BSSN-Huawei Techday 2024
Keamanan Siber Membutuhkan People, Process, dan Technology.
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
Intelligent Sensing, Bagian Integral Pemerintahan Smart Cities
Huawei Pamerkan Produk Unggulan di MWC Barcelona