
Huawei | Foto: The Verge
Huawei | Foto: The Verge
Cyberthreat.id – Pemerintah Brasil akhirnya mendukung program “Clean Network” yang diusulkan pemerintah Amerika Serikat, Selasa (10 November 2020). Program ini bertujuan membangun alinasi digital global untuk mengecualikan teknologi asal China yang dianggap mengancam keamanan nasonal.
Dukungan tersebut setelah kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri AS bidang ekonomi, energi, dan lingkungan, Keith Krach pada Jumat pekan lalu.
Berita terkait:
Dalam pertemuan itu, Krach menyarankan agar Brasil tak membeli peralatan telekomunikasi 5G asal China, terutama Huawei Technologies, yang disebut sebagai “tulang punggung spionase global China”, demikian tulis Reuters, Rabu (11 November).
"Brasil mendukung prinsip-prinsip yang terkandung dalam proposal ‘Clean Network’ yang dibuat oleh Amerika Serikat," kata pernyataan bersama AS-Brasil yang dikeluarkan setelah Krach bertemu dengan pejabat kementerian luar negeri Brasil.
Dukungan ini "ditujukan untuk mempromosikan, dalam konteks 5G dan teknologi baru lainnya, lingkungan yang aman dan transparan yang kompatibel dengan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan fundamental," kata pernyataan tersebut.
Di Washington, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Selasa mengatakan hampir 50 negara, 170 perusahaan telepon, dan banyak perusahaan terkemuka dunia telah menandatangani kontrak dukungan program “Clean Network”.
"Mencakup 27 dari 30 sekutu NATO, 31 dari 37 anggota Organisation for Economic Co-operation and Developtmen (OECD), 26 dari 27 anggota Uni Eropa, dan 11 dari 12 negara Baltik," kata Pompeo.
Pemerintah AS telah menawarkan keuangan kepada perusahaan telekomunikasi Brasil untuk mendorong mereka membeli dari penyedia Barat seperti Nokia dan Ericsson, bukan Huawei.
Namun, pada Jumat pekan lalu, empat perusahaan telekomunikasi teratas Brasil, yang sudah menguji peralatan Huawei menjelang lelang konsesi spektrum 5G tahun depan, menolak undangan Kedutaan AS untuk bertemu Krach di Sao Paulo. Menurut sumber Reuters, empat perusahaan telco itu menlai bahwa undangan itu "tidak sesuai dengan pilihan pasar bebas." (Baca: Menyusul Desakan Larangan Perangkat Huawei, Empat Telco Brasil Tolak Undangan AS)[]
Share: