
Ilustrasi | Foto: Unsplash
Ilustrasi | Foto: Unsplash
Cyberthreat.id – Apple mengumumkan tarif baru aplikasi dan pembelian dalam aplikasi yang dijual di toko aplikasinya, App Store, Senin (26 Oktober 2020) imbas dari perubahan tarif pajak.
Kenaikan tarif tersebut akan berlaku beberapa hari ke depan di Brasil, Kolombia, India, Indonesia, Rusia, dan Afrika Selatan.
Harga aplikasi dan pembelian dalam aplikasi (tidak termasuk langganan yang dapat diperpanjang secara otomatis) juga akan disesuaikan di Islandia dan Albania.
“Di Indonesia, pajak pertambahan nilai (PPN) baru sebesar 10 persen untuk pengembang yang berada di luar Indonesia,” tulis Apple seperti dikutip dari situs webnya, Selasa (27 Oktober).
Pada awal Juli 2020, pemerintah Indonesia menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 48/2020 yang mulai berlaku sejak 1 Agustus 2020. Peraturan ini mengatur pengenaan pajak sebesar 10 persen kepada pelanggan atau konsumen layanan digital asing.
Terhitung 1 September 2020, konsumen yang berbelanja produk digital di platform asing akan dikenakan biaya tambahan sebesar 10 persen dari nilai belanja.
Hingga kini jumlah pemungut PPN produk digital luar negeri adalah 36 entitas, berikut ini detailnya:
8 perusahaan yang ditunjuk gelombang keempat:
12 perusahaan yang ditunjuk gelombang ketiga:
Berikut 10 perusahaan yang ditunjuk gelombang kedua:
Berikut enam perusahaan yang ditunjuk gelombang pertama:
Redaktur: Andi Nugroho
Share: