IND | ENG
 Riset OJK: Ada Gap Talenta Digital di Sektor Keuangan, Usulkan Lima Prioritas Solusi

Wakil Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida | Tangkapan layar webinar/Oktarina Paramita Sandy

Riset OJK: Ada Gap Talenta Digital di Sektor Keuangan, Usulkan Lima Prioritas Solusi
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Selasa, 27 Oktober 2020 - 13:45 WIB

Cyberthreat.id - Wakil Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida menilai saat ini ada kesenjangan atau gap antara kebutuhann dan ketersediaan talenta digital di sektor jasa keuangan di Indonesia.

Hal itu disampaikan dalam webinar "The New Path on Digital Talent, Holistic Leadership and Social Fintech, yang diselenggarakan OJK Institute Research, Selasa (27 Oktober 2020).

Menurut Nurhaida, perkembangan teknologi digital telah membuat perubahan kebutuhan konsumen. Walhasil, perusahaan jasa keuangan harus berinovasi memanfaatkan teknologi digital. Namun, meningkatnya permintaan sumberdaya manusia manusia (SDM) di bidang digital, tidak diimbangi dengan ketersediaan talenta digital yang memadai.

"Ini menyebabkan terjadi gap antara kebutuhan dan ketersediaan digital talent pada sektor keuangan secara kuantitatif maupun kualitatif," kata Nurhaida.

Dari temuan masalah itu, OJK melakukan riset untuk mengidentifikasi masalah dan mencari jalan keluarnya. Dengan begitu, persoalan kesenjangan SDM itu bisa diidentifikasi lebih jauh.

"Dari temuan riset ini, ada 18 usulan strategi pengembangan talenta digital di sektor jasa keuangan. Strategi ini dianggap komprehensif dan ada roadmap-nya," tambah Nurhaida.

Dari 18 usulan dari hasil riset tersebut, terdapat lima usulan yang menjadi pioritas, yaitu:
1. Pendekatan prospektif kerja pada dunia talent
2. Peningkatan kompetensi talent sektor jasa keuangan
3. Perlu dilakukan penyelarasan kurikulum dengan perguruan tinggi dengan industri jasa keuangan
4. Penyusunan roadmap pengembangan digital talent pada sektor jasa keuangan
5. Pemetaan kebutuhan digital talent pada sektor jasa keuangan.

"Jadi nanti kita akan mencoba gapnya seperti apa, kebutuhannya berapa, dan program program pengembangan apa yang harus dilakukan agar gap itu bisa diatasi," kata Nurhaida.

Selain soal digital talent, OJK juga melakukan riset terkait dengan masalah Holistic Leadership dan Social fintech yang membahas terkait rendahnya inklusi dan literasi keuangan, kesenjangan pembiayaan UMKM, kemiskinan, serta melakukan pemetaan jenis sosial fintech di Indonesia.[]

Editor: Yuswardi A. Suud

#ojk   #talentadigital   #jasakeuangan   #fintech

Share:




BACA JUGA
SERANGAN SIBER
Peretas Mencuri Rp305 Miliar dengan Mengeksploitasi Cacat dalam Sistem Pembayaran Revolut
Era 'Open Banking', OJK:  Bank Harus Perkuat Keamanan Digitalnya
BTN MOBILE BANKING
'No Antre, No Ribet': Evolusi Transaksi di Era Siber
Fintech Australia Buka Pembiayaan Motor Listrik di Indonesia
Tren Pay Later di Indonesia Tumbuh 10 Kali Lipat