
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - TikTok meluncurkan sistem pemberitahuan baru untuk membantu kreator video memahami mengapa konten mereka di hapus.
Dikutip dari Social Media Today, untuk membantu para kreator memahami alasan penghapusan video, TikTok mengenalkan sistem baru yang menjelaskan kepada pengguna mengenai aturan spesifik yang telah dilanggar oleh kreator dalam videonya.
TikTok mengatakan, sistem pemberitahuan baru ini diluncurkan untuk meningkatkan transparansi dan pendidikan mengenai Pedoman Komunitas untuk mengurangi kesalahpahaman tentang konten di platformnya.
"Selama beberapa bulan terakhir, kami telah bereksperimen dengan sistem notifikasi baru untuk memberikan kejelasan lebih lanjut kepada kreator seputar penghapusan konten," ungkap TikTok, Kamis (22 Oktober 2020).
Tiktok mengungkapkan, dalam proses uji coba yang sudah dilakukan, sistem pemberitahuan yang diperbarui telah mengurangi tingkat pelanggaran berulang. Bahkan kunjungan ke Pedoman Komunitasnya hampir tiga kali lipat. Tak hanya itu, TikTok juga melihat penurunan 14% dalam permintaan dari pengguna untuk mengajukan banding atas penghapusan video.
"Kami percaya ini membantu menumbuhkan pemahaman yang lebih baik tentang jenis konten positif yang membuat komunitas kami berkembang."
Berdasarkan hasil uji coba ini ini, TikTok meluncurkan notifikasi yang telah diperbarui ke semua wilayah. Sekarang, setiap kali video dihapus karena melanggar kebijakan platform, kreator akan mendapatkan penjelasan spesifik tentang elemen kebijakan mana yang dilanggar, bersama dengan opsi mudah untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Selain itu, ketika konten ditandai sebagai konten yang mengandung melukai diri sendiri atau terkait bunuh diri, TikTok akan memberikan akses ke sumber daya ahli melalui pemberitahuan kedua. Berkaitan dengan hal ini, cara yang baik untuk mengatasi masalah ini, dan memastikan bahwa pengguna memahami aturan platform untuk menghindari pelanggaran sambil menyediakan sarana bantuan jika diperlukan.
Seperti yang diketahui, TikTok saat ini mendapatkan banyak tekanan dan diminta untuk lebih ketat menerapkan aturan bagi para kreator di beberapa negara.[]
Editor: Yuswardi A. Suud
Share: