Cyberthreat.id – Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin mendorong agar pendistribusian bantuan dan subsidi pemerintah kepada masyarakat bisa memanfaatkan teknologi informasi, terutama teknologi biometrik.
Menurut Ma'ruf, pemanfaatan teknologi biometrik dapat membuat proses distribusi bantuan secara tepat dan efisien kepada masyarakat.
"Diharapkan menteri koordinator bidang perekonomian dapat menindaklanjuti biomtetrik ini untuk penyaluran bantuan dan subsidi pemerintah," ujar dia dalam peluncuran “Program Pelatihan Digitalisasi Pemasaran dan Manajemen Halal bagi UMKM” secara virtual di Kanal Perekonomian RI, Selasa (20 Oktober 2020).
Teknologi biometrik tersebut, menurut Wapres, telah diuji coba oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) sejak 2018 dan menunjukan hasil yang diklaim baik.
Dengan memanfaatkan teknologi biometrik tersebut, penyaluran bantuan tidak memerlukan kepemilikan smartphone di tingkat masyarakat, cukup di tingkat merchant/agen.
Selain itu, ujar dia, pemerintah menghemat biaya infrastruktur transaksi yang sangat mahal, seperti percetakan kartu debit atau sistem electronic data capture (EDC).
"Karena itu saya meminta agar pemanfaatan teknologi biometrik tersebut dapat segera diadopsi agar penyaluran bantuan dan subsidi pemerintah dapat berlangsung dengan baik," ujar Ma'ruf.
Dalam kesempatna itu, Wapres juga mendorong agar pemanfaatan digital secara umum bisa digunakan untuk kepentingan yang bermanfaat.
“Pengguna smartphone di Indonesia 42 persen atau lebih dari 100 juta orang pada 2018. Ini menjadikan Indonesia sebagai pengguna smartphone aktif terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan AS,” ujar dia mengutip data lembaga riset asal AS, PeW Research Center pada 2019.
Jika jumlah itu digabungkan dengan pengguna ponsel biasa, maka pengguna seluler di Indonesia mencapai 70 persen dari populasi atau lebih dari 175 juta orang.
Belum lagi jumlah aktif pengguna media sosial di Indonesia, menurut Ma’ruf, yang mengutip data Kementerian Kominfo jumlahnya mencapai lebih dari 150 juta orang. Indonesia sebagai pengguna Facebook dan Instagram terbesar keempat setelah India, AS, dan Brasil, ujar Wapres.[]
Redaktur: Andi Nugroho