IND | ENG
Gugatan Banding Atas WeChat, Hakim AS Cenderung Tetap pada Argumen Batalkan Larangan

WeChat | Foto: Freepik.com

Gugatan Banding Atas WeChat, Hakim AS Cenderung Tetap pada Argumen Batalkan Larangan
Andi Nugroho Diposting : Jumat, 16 Oktober 2020 - 09:50 WIB

Cyberthreat.id – Hakim federal di San Fransisco, AS, Laurel Beeler mengatakan, cenderung tidak akan “mengubah hasil” atau “memperbarui analisisnya” untuk membatalkan keputusannya yang terdahulu terkait gugatan Aliansi Pengguna WeChat AS. (Baca: Pengguna WeChat di AS Gugat Kebijakan Trump Soal Larangan Aplikasi)

Beeler mengatakan hal itu pada sidang terbaru, Kamis (15 Oktober 2020) waktu setempat terkait pengajuan banding oleh Departemen Kehakiman, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (16 Oktober)

Departemen Kehakiman mengajukan banding atas perintah Hakim Beeler ke Pengdilan Banding Sirkuit ke-9 awal Oktober lalu. Namun, kemungkinan hingga Desember mendatang belum ada keputusan dari hakim atas gugatan tersebut. (Baca: WeChat Dilarang, AS Nyatakan Pengguna Tak Akan Dihukum)

Bulan lalu, Beeler mengeluarkan perintah awal untuk membatalkan perintah Departemen Perdagangan AS yang memberlakukan pelarangan WeChat per pada 20 September lalu.

Departemen Perdagangan AS mengeluarkan perintah kepada Apple dan Google untuk menghapus aplikasi China, WeChat di toko aplikasi.

Perintah tersebut termasuk larangan transaksi baik individu maupun organisasi AS dengan Tencent Holding, pemilik WeChat.

Departemen Kehakiman AS berpendapat bahwa perintah Hakim Beeler "mengizinkan penggunaan WeChat yang berkelanjutan dan tidak dibatasi, aplikasi seluler yang telah ditentukan oleh Cabang Eksekutif, sebagai ancaman terhadap keamanan nasional dan kebijakan luar negeri AS.”

Aliansi Pengguna WeChat AS yang mengajukan gugatan—bukan terafiliasi dengan Tencent Holdings—berpendapat bahwa pemerintah AS berusaha "untuk menerapkan larangan yang belum pernah terjadi sebelumnya atas seluruh media komunikasi" dan hanya menawarkan "spekulasi" tentang bahaya aplikasi "tanpa bukti atau contoh yang melibatkan penggunaan WeChat oleh orang Amerika."

WeChat memiliki rata-rata 19 juta pengguna aktif harian di AS, menurut perusahaan analitik Apptopia. Aplikasi ini populer di kalangan pelajar China, orang AS yang tinggal di China, dan beberapa orang AS yang memiliki hubungan pribadi atau bisnis di China.

WeChat adalah aplikasi seluler all-in-one yang menggabungkan layanan yang mirip dengan Facebook, WhatsApp, Instagram, dan Venmo. Aplikasi ini bagian penting dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang di China dan memiliki lebih dari 1 miliar pengguna.[]

#wechat   #amerikaserikat   #china   #mediasosial

Share:




BACA JUGA
Peretas China Beroperasi Tanpa Terdeteksi di Infrastruktur Kritis AS selama Setengah Dekade
Indonesia Tingkatkan Kolaborasi Pemanfaatan AI dengan China
Dicecar Parlemen Soal Perlindungan Anak, Mark Facebook Minta Maaf
Meta Digugat, Dinilai Tak Mampu Lindungi Anak dari Predator Seksual
Konni Gunakan Dokumen Microsoft Word Berbahasa Rusia untuk Kirim Malware