Cyberthreat.id – Perusahaan raksasa media sosial, Facebook, merilis Hacker Plus, platform yang mewadahi sayembara perburuan kerentanan (bug bounty) perusahaan teknologi.

Facebook mengatakan, Hacker Plus akan memberikan bonus tambahan dan fasilitas khusus untuk pemburu bug berdasarkan laporan.

Setiap peneliti keamanan siber atau bug hunter yang mengirimkan laporan ke program bug bounty Facebook secara otomatis dimasukkan dan diberi peringkat di dalam Hacker Plus.

Facebook mengatakan pihaknya berencana "secara teratur mengevaluasi" kinerja peneliti keamanan berdasarkan jumlah kumulatif, skor, dan rasio signal-to-noise dari kiriman mereka selama setahun terakhir.

Berdasarkan skor, pemburu bug akan ditempatkan di dalam salah satu dari lima level: Bronze, Silver, Gold, Platinum, dan Diamond. Setiap level memiliki bonus berbeda-beda.

Peneliti di level Bronze akan menerima bonus 5 persen setiap hadiah yang diterima. Sementara, level Diamond mendapatkan bonus 20 persen.

"Peneliti di level lebih tinggi, yaitu Gold, Platinum, dan Diamond akan menerima undangan eksklusif untuk menguji fitur dan produk baru sebelum peluncuran,” ujar Facebook seperti dikutip dari ZDNet, Jumat (9 Oktober 2020).

Selain itu, mereka yang di level Diamon dan Platinum juga akan menerima undangan ke acara bug bounty dengan biaya perjalanan dan akomodasi ditanggung oleh perusahaan.

Selain itu, Facebook juga merilis Facebook Bug Description Language (FBDL), sebuah tool baru untuk pemburu bug.

Facebook mengatakan tool tersebut akan membantu pemburu bug menulis deskripsi yang lebih baik untuk kelemahan keamanan yang mereka temukan sehingga staf Facebook dapat mereproduksi bug dengan lebih mudah saat menganalisis laporan yang dikirimkan.

Dengan menggunakan FBDL, setiap laporan bug dapat diselesaikan dengan lebih cepat, bahkan perusahaan juga bersedia menambahkan bonus uang untuk bug terverifikasi yang datang dengan deskripsi FBDL. Bonusnya 5 persen dari bug bounty dasar, tetapi tidak lebih dari US$ 500, kata Facebook.[]