
Stan Huawei di pameran industri di Nanjig, Jiangsu, China, pada 2019. | Foto: China Daily
Stan Huawei di pameran industri di Nanjig, Jiangsu, China, pada 2019. | Foto: China Daily
Cyberthreat.id – Huawei Technologies, perusahaan teknologi China, berencana mengenalkan kepada publik sistem operasi Harmony lewat ponsel pintar buatannya pada tahun depan.
Hal itu disampaikan Kepala Grup Bisnis Konsumen Huawei, Richard Yu, Kamis (10 September 2020), di acara konferensi tahunan pengembang aplikasi di Dongguan, China selatan, seperti dikutip dari Reuters.
Menurut Yu, saat ini sistem operasi Harmony telah masuk versi 2.0 dan perusahaan berencana membuka versi beta untuk ponsel pintar pada Desember mendatang.
Huawei menyebut Harmony sebagai platform multi-perangkat sehingga bisa diterapkan di jam tangan pintar, laptop, dan ponsel.
Namun, Huawei tak menyebut bahwa Harmony sebagai pesaing Android, justru mereka sebetulnya senang dengan Android. Sejak pertengahan tahun lalu, Google memutus dukungan Android untuk Huawei lantaran AS melarang perusahaan teknologi AS berbisnis dengan Huawei. Ini lantaran produk Huawei dianggap mengancam keamanan nasional AS.
Pada Agustus lalu, Amerika Serikat memperluas pembatasan kepada Huawei. AS berupaya agar Huawei tak memperoleh pasokan semikonduktor tanpa lisensi khusus, termasuk chip yang dibuat oleh perusahaan asing yang telah dikembangkan atau diproduksi dengan perangkat lunak atau teknologi AS.
Pembatasan itu diprediksi bakal menggembosi bisnis Huawei yang selama ini dikenal sebagai pembuat smartphone terbesar di dunia, peringkat yang diperolehnya tahun ini, dan bisnis smartphone-nya akan hilang sepenuhnya jika tidak dapat menggunakan chipset.
Sayangnya, Yu tidak mengomentari topik tersebut selama pidatonya.
Pada Desember 2019, Presiden Divisi Perangkat Lunak Kelompok Bisnis Konsumen Huawei, Wang Chenglu, sempat mengatakan, bahwa sistem operasi Harmonyi bakal diperbanyak di produk-produk keluaran 2020. Tampaknya, rencana itu terkendala karena pandemi global Covid-19.
Huawei meluncurkan Harmony pada Agustus 2019 sebagai alternatif di luar Android-nya Google sejak AS melarang perusahaan-perusahaan teknologinya berhubungan dengan Huawei. Namun, Wang menegaskan, sebetulnya perusahaan masih lebih suka menggunakan Android pada ponsel.
Huawei pertama kali meluncurkan gawai bersistem Harmony pada layar pintar televisi. Layar 55 inci ini dilengkapi tiga chip yang dikembangkan sendiri dan kamera kecerdasan buatan (AI).
Berbeda dengan perusahaan Barat, Huawei hampir selalu menamai produknya dengan mengambil tradisi China kuno.
Dalam bahasa China, Harmony disebut dengan HongMeng. HongMeng diambil dari mitologi China yang muncul pertama kali pada karya klasik “Outer Chapters” dari Zhuangzia, filsuf Tao yang hidup di Periode Negara Berperang (475 BC-221 BC atau sekitar Abad ke-3 SM).
HongMeng merujuk pada keadaan kacau balau di alam semesta sebelum Pangu, pencipta dunia dalam mitologi China kuno, membagi dunia menjadi Surga dan Bumi.
Baca:
Bagi sebagian orang, kata itu memiliki makna khusus: “membebaskan kekacauan dan memulai sesuatu yang baru dari awal.”
Kata itu juga sering digunakan sebagai cara merujuk ke zaman dahulu kala dalam mitologi China, tulis Global Times, surat kabar berhaluan kiri pendukung pemerintah China.
Selain HongMeng, Huawei sebelumnya telah menggunakan banyak nama dari mitologi China, seperti qilin (unicorn China) dan tiga dari Empat Binatang Menguntungkan–zhuque (Burung Vermilion di Selatan), xuanwu (Penyu Hitam di Utara) dan baihu (Harimau Putih dari Barat).[]
Share: