
Ilustrasi | Foto: iPrice
Ilustrasi | Foto: iPrice
Cyberthreat.id - Sebuah gerakan online di Israel memiliki cara unik untuk kampanye legalisasi penggunaan ganja. Pada Kamis (3 September 2020) sebuah Drone terbang di langit kota Tel Aviv, Israel, membagikan paket dan bungkusan kecil tanaman ganja. Ratusan paket kecil ganja tersebut membuat banyak orang berebutan memungut dan mengambil barang haram tersebut.
"Para aktivis berusaha melegalkan tanaman ganja di negara itu sekaligus menjanjikan ganja gratis di media sosial," tulis media Israel dilansir Metro.co.uk, Jumat (4 September 2020).
Model kampanye yang dilakukan para aktivis ini memang unik. Setelah membuat heboh dunia nyata dengan menjatuhkan tanaman ganja di Tel Aviv, kelompok aktivis ini juga akan berkampanye aktif di media sosial.
Berbagai narasi dikembangkan untuk mendukung kampanye tersebut secara offline maupun online. Misalnya memviralkan slogan dengan "cinta bebas" untuk para kelompok pemakai barang haram tersebut.
Sebelum menjatuhkan ganja di Tel Aviv, kelompok aktivis juga telah menyebarkan pesan-pesan di platform Telegram, mengisyaratkan operasi Drone yang telah direncanakan.
"Kami meluncurkan proyek hujan ganja yang akan melakukan pengiriman ke berbagai wilayah di negara ini setiap pekannya. Untuk 1 kg ganja dibagi menjadi dua kantong dan bonus 2 gram gratis," bunyi pesan tersebut.
Polisi juga telah menangkap dua pria yang mengoperasikan quadcopter (Drone) yang terbang di atas Rabin Square, sebuah lokasi yang menjadi simbol dan sering digunakan untuk protes jalanan dan demonstrasi politik.
Saat ini, konsumsi dan penggunaan ganja di Israel sudah legal terutama untuk pengobatan dan terapi, namun penggunaan untuk kepentingan "rekreasional" tetap dianggap kriminal dan ilegal.
Pada bulan Mei, Israel mengesahkan kebijakan ekspor tanaman ganja yang digunakan untuk kepentingan medis. Kebijakan ini membuka jalan bagi penjualan di luar negeri yang diharapkan pemerintah dapat menghasilkan pendapatan ratusan juta pound. Salah satu media penjualan aktif melalui platform media sosial. []
Share: