
Ilustrasi | Foto: USA Today
Ilustrasi | Foto: USA Today
Cyberthreat.id - Twitter pada Senin (31 Agustus 2020) kembali menandai klip yang di-tweet oleh tim kampanye Trump sebagai manipulasi media. Postingan itu terkait video klip singkat kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden yang dipotong dengan durasi 3 detik mengatakan "Anda tidak akan aman jika Joe Biden (memimpin) Amerika".
Padahal, jika video klip tersebut ditonton secara utuh, Biden sebenarnya justru mengutip ucapan Trump.
"[...] Dan karena mereka tidak memiliki agenda atau visi untuk masa jabatan kedua, Trump dan (Wapres) Pence menjalankan ini: 'Anda tidak akan aman jika Joe Biden (memimpin) Amerika,'" demikian kalimat Biden dalam pidatonya yang disampaikan di negara bagian Pennsylvania.
Tim kampanye Trump kemudian memotong video tersebut dengan tujuan kampanye di media sosial yang akhirnya dianggap Twitter sebagai tindakan memanipulasi media. Postingan Trump itu menerima beberapa reaksi keras hingga akhirnya Tim Kampanye Trump menolak postingan tersebut sebagai "lelucon".
"Kepada semua jurnalis yang terpicu dan tidak bisa menerima lelucon tentang kandidat mereka, itu bukan kesalahan kami, Joe Biden cukup bodoh untuk mengatakan ini di depan kamera," demikian tweet balasan Tim Kampanye Trump.
Seorang juru bicara kampanye Trump tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar setelah Twitter menandai video tersebut sebagai "media yang dimanipulasi".
Biden sebelumnya telah mengutuk kekerasan yang terjadi pada demonstrasi di seluruh AS. Ia juga menyalahkan Trump karena memprovokasi tindakan kekerasan dan perpecahan. Hal itu diungkapkan Biden dalam berbagai kesempatan pidatonya.
Dia juga menyebut kampanye Trump telah menggunakan gambar-gambar kekerasan dengan tujuan agar kampanye calon presiden Joe Biden tidak aman. Biden juga menyebut masa kepemimpinan Trump justru Amerika tidak aman.
"Dia (Trump) terus memberitahu anda, seandainya dia menjadi presiden, (kekerasan) itu tidak akan terjadi. Dia terus memberi tahu, kalau dia (tetap) presiden, Anda akan merasa aman. Ya, dia adalah presiden (sehingga dia aman), tetapi Anda tidak (pernah aman)," balas Joe Biden dalam pidatonya.
Bulan Mei dan Juni lalu, Twitter juga pernah menandai postingan Trump sebagai manipulasi media. Ketika itu, salah satu cuitan Trump menyatakan betapa berbahayanya jika AS melakukan pemilihan umum dengan menggunakan kertas dan surat suara. []
Share: